Ini 10 Istilah Gaya Hidup Kekinian, Ungkap Realita In This Economy

Jalan ke mall
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/couple-walking-hand-hand-by-street-night_1019657.htm

Lifestyle, VIVA Bali – Di tengah dompet cekak dan harga makin menggila, netizen justru kreatif bikin istilah kocak nan nyindir. Ini dia 10 gaya hidup kekinian yang ngena banget buat realita in this economy!.

Harmoni Hati, Kekuatan Musik Mengatur Emosi Kita

Di tengah harga kebutuhan pokok yang terus melambung, ongkos hidup yang makin nggak masuk akal, dan gaji yang rasanya stuck di angka segitu-gitu aja, netizen Indonesia justru menunjukkan daya kreatif yang luar biasa.

Bukan lewat demo atau protes di jalanan, tapi lewat istilah-istilah jenaka yang menggambarkan realita hidup mereka.

Kabar Buruk Bagi Barcelona, Ter Stegen Harus Kembali Menepi Karena Cedera

Satirnya dapet, lucunya iya, ngenesnya juga… kena banget!

Istilah-istilah ini nggak cuma viral di media sosial, tapi juga menggambarkan fenomena sosial dan ekonomi yang sangat relevan saat ini.

Riset Buktikan Aroma Tanah Ini Bisa Atasi Depresi

 

1. Rojali

Nongkrong di mall? Jalan-jalan muter satu lantai? Masuk semua toko? Tapi beli? Kagak.

Fenomena ini makin ramai saat banyak pusat perbelanjaan terlihat padat, tapi laporan penjualan justru jeblok.

Ternyata, mayoritas cuma ‘rojali’ yaitu Rombongan Jarang Beli yang sering datang hanya untuk nikmatin AC mall, selfie di depan etalase, lalu pulang dengan tangan kosong dan hati yang (sedikit) puas.

 

2. Rohana

Kalau rojali cuma muter-muter lihat-lihat, rohana ini levelnya satu tingkat lebih semangat.

Biasanya datang rombongan juga, masuk toko dengan penuh antusias.

Langsung deh tanya ini-itu, mulai dari bahan, ukuran, warna lain, stok di cabang lain, sampai promo dan bonus yang bisa didapat.

Kadang minta foto tambahan juga, dari berbagai angle.

Penjual pun udah semangat 45 ngeladenin, berharap transaksi kejadian.

Tapi begitu ditanya, “Jadi, kak?” Jawabannya selalu sama “Makasih ya, aku pikir-pikir dulu.”

Lalu pergi dengan anggukan sopan, tanpa kabar lanjutan.

Yang tinggal? Penjual yang cuma bisa senyum tipis sambil menata ulang harapan.

 

3. CLBK

Istilah selanjutnya adalah Cuma Lihat Beli Kagak (CLBK), dan menjadi spesialis e-commerce sejati.

Semua aplikasi belanja di HP-nya lengkap—

 dari yang lokal sampai internasional. Keranjang belanja? Penuh sesak. Wishlist? Panjangnya udah kayak daftar belanja lebaran.

Setiap hari rajin scroll, bandingin harga, baca review bintang lima sampai satu. Tapi begitu waktunya check out? Langsung mikir panjang.

“Hmm... nanti aja deh.”

Bukan karena nggak pengen, tapi karena saldo di rekening kayaknya ngajak kompromi dulu.

CLBK banget, cintanya sama belanja nggak pernah hilang, tapi selalu gagal diwujudkan.

 

4. BPJS

Istilah lain adalah Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita (BPJS) yang selalu tampil rapi, outfit matching dari ujung rambut sampai sepatu.

Skincare nggak pernah absen, bahkan sampai step ke-10. Nongkrong pun harus di tempat yang hits, lighting bagus, spot estetik.

Tapi giliran buka menu? “Es teh manis aja, ya.”

BPJS ini bukan soal malu, tapi strategi bertahan hidup di era digital. Yang penting, feed Instagram tetap kece, story tetap jalan, dan vibes tetap mewah meski dompetnya minta ampun.

Gaya boleh nempel sultan, tapi isi rekening tetap realistis.

 

5. SABUN

Istilah lainnya adalah Sering Ada, Bukan Untuk Ngeluarin Duit (SABUN), dimana orang ini

langganan mall dan event diskon.

Update semua tenant baru, bahkan tau spot foto paling insta-worthy. Tapi transaksi? Nihil.

SABUN sejati hidup dari sensasi belanja tanpa harus ngeluarin sepeser pun.

 

6. ABRI

Dimana ada Barang Rare, Ikut-ikutan. Liat produk viral di TikTok, langsung buru-buru beli. Ikutan PO sepatu edisi terbatas, meski nggak tahu cocok atau nggaknya.

Ini adalah generasi FOMO yang takut ketinggalan tren meski ujung-ujungnya barang cuma dipajang di lemari.

 

7. GAJAH:

Istilah Gajah atau Gaji Numpang Lewat Aja Habis biasanya tanggal muda Dompet tebal, tanggal tua? Ngenes.

Gaji belum sempat disimpan, udah diserbu cicilan, belanja impulsif, dan godaan diskon.

Fenomena GAJAH ini makin umum, seiring gaya hidup digital dan tawaran paylater yang makin agresif.

 

8. WIPAS

Orang dengan istilah WIPAS yaitu Wishlist Panjang, Saldo Pas

Dimana, Rajin nyusun wishlist kayak arsitek susun blueprint. Tapi realisasi? Nol besar.

Saldo yang tak seberapa jadi penghalang besar antara mimpi dan kenyataan.

Tapi siapa tahu, bulan depan lebih beruntung?

 

9. LDR

Orang yang Liat Doang Rindu (LDR) biasanya

suka datengin toko, liatin barang impian, bahkan sempet nyoba. Tapi dompet belum merestui.

Akhirnya pulang dengan satu harapan: “Nanti aku kembali, kalau rezeki sudah datang.”

 

10. NGACA

Orang yang Ngaca atau Ngiler, Cari Akal Cari Alasan sebenernya pengen beli. Tapi mulai nyari-nyari alasan sendiri supaya nggak jadi transaksi.

“Ah, warnanya terlalu ngejreng.”

“Lagi nggak butuh banget, deh.”

 

Padahal jelas-jelas hati udah ngebet. NGACA bukan soal cermin, tapi upaya menyelamatkan dompet dengan berdamai pada diri sendiri.