Kelihatannya Sepele, Tapi Musik Bisa Pengaruhi Otak dan Sikap Anak!

Ilustrasi seorang anak yang sedang bermain ukulele.
Sumber :
  • https://www.pexels.com/photo/a-girl-playing-a-ukulele-while-smiling-7574056/

Pengelolaan emosi, karena musik membantu mengekspresikan perasaan

Menelusuri Fenomena Toxic Productivity, Mengapa Kita Selalu Ingin Sibuk?

Kepekaan rasa, sebagai bentuk pengasahan empati dan intuisi emosional

Selain itu, musik juga dapat menjadi sarana bonding yang menyenangkan antara orang tua dan anak. Saat menikmati musik bersama, orang tua bisa menyelipkan nilai-nilai positif tanpa harus menggurui.

Uang dari Konten itu Gaji Ads, Endorse, atau Jualan Sendiri?

Namun, tentu saja tidak semua musik aman untuk dikonsumsi anak.

Di era digital saat ini, anak-anak dengan mudah bisa mengakses musik dari berbagai platform. Lagu-lagu dengan lirik vulgar, makna seksual, hingga nada kekerasan sering kali masuk tanpa filter ke dalam playlist anak-anak apalagi jika mengikuti tren viral.

Album Baru Justin Bieber ‘SWAG’ Langsung Kuasai Tangga Lagu Billboard

“Jika anak terpapar terus-menerus dengan musik yang tidak sesuai usianya, mereka bisa jadi memahami konsep-konsep yang belum saatnya mereka pahami, seperti seksualitas negatif atau menggunakan kata-kata kasar yang bahkan tidak mereka mengerti,” jelas Ika, yang juga berpraktik di Yayasan Pulih.

Bahkan, anak bisa mengalami kebingungan identitas karena meniru perilaku dewasa dari lagu-lagu tersebut.

Halaman Selanjutnya
img_title