Laklak, Kue Tradisional Bali yang Masih Hangat Dinikmati
- https://disbud.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/65_asal-mula-jaja-laklak
Pembuatan jajanan khas Bali ini masih mempertahankan teknik lama. Cetakan dari tanah liat dipanaskan terlebih dahulu di atas tungku, lalu adonan dituang dan dimasak hingga berlubang di permukaan dan bagian bawah sedikit garing. Aroma yang dihasilkan dari pembakaran kayu menambah kelezatan khas yang sulit ditiru dengan alat modern.
Cara pengolahan seperti ini menjadikan laklak tetap autentik dan mempertahankan identitasnya sebagai makanan khas Bali yang tidak lekang oleh waktu.
Ciri Khas dan Inovasi Warna
Laklak berbentuk bulat kecil dengan warna putih atau hijau. Daun pandan atau daun suji biasanya digunakan untuk memberi warna alami. Kini, beberapa pedagang menambahkan inovasi seperti pewarna dari buah naga atau daun kelor, menjadikannya lebih menarik secara visual tanpa mengurangi cita rasa.
Meskipun merupakan kue basah Bali, laklak tetap mendapat perhatian di berbagai pameran kuliner karena tampilannya yang sederhana namun kaya rasa.
Laklak dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam keseharian masyarakat, laklak tak hanya dijadikan sarapan atau camilan sore. Banyak rumah tangga membuat jajanan pasar Bali ini saat ada upacara adat, selamatan, atau persembahan. Kue ini melengkapi berbagai jenis makanan khas Bali lainnya seperti klepon, bubur sumsum, dan tipat cantok.