Jangan Sampai Celaka! Kenali Ciri Shockbreaker Motor Bermasalah

Kondisi shockbreaker sangat memengaruhi stabilitas motor
Sumber :
  • Pexels/Cottonbro Studio

Lifestyle, VIVA Bali – Suspensi sepeda motor dirancang untuk memberikan kenyamanan dan kestabilan saat berkendara. Namun seiring waktu dan penggunaan, performanya bisa menurun. Mengetahui tanda-tanda awal kerusakan suspensi sangat penting agar tidak menimbulkan risiko yang lebih besar di jalan. Mulai dari ciri-ciri suspensi yang mulai bermasalah serta dampaknya jika tidak segera ditangani.

Tanda-Tanda Suspensi Depan Bermasalah

Jangan Langsung Gas! Pemanasan Motor Kunci Performa Maksimal!

Suspensi depan sepeda motor umumnya menggunakan sistem garpu teleskopik, yang bekerja berdasarkan tekanan oli dan per. Jika salah satu komponen mulai aus atau rusak, gejalanya bisa terasa saat berkendara. Berikut tanda-tandanya:

1. Motor terasa menghentak saat melewati jalan bergelombang
Getaran atau hentakan yang tidak biasa menunjukkan redaman suspensi sudah melemah.

Rekomendasi Ide Lomba Agustusan Seru untuk Peserta Perorangan

2. Kebocoran oli di tabung shock depan
Oli yang merembes di sekitar seal menandakan adanya kerusakan pada seal oli, dan ini akan memengaruhi kinerja peredaman.

3. Motor oleng atau tidak stabil saat berbelok
Shock yang tidak merata atau kaku bisa menyebabkan keseimbangan terganggu, terutama di tikungan.

Ide Lomba Prestasi Agustusan yang Seru dan Mendidik

4. Timbul suara aneh seperti berdecit atau berdetak
Suara ini bisa berasal dari komponen dalam suspensi yang aus atau longgar.

5. Perjalanan suspensi terlalu dalam atau keras
Jika suspensi terasa mentok saat melewati polisi tidur atau jalan rusak, berarti daya serap getaran menurun drastis.

Tanda-Tanda Suspensi Belakang Bermasalah

Suspensi belakang, baik tipe mono shock maupun ganda, juga memiliki beberapa gejala kerusakan yang perlu diwaspadai, di antaranya:

1. Bagian belakang motor terasa oleng saat berboncengan
Ini mengindikasikan jika suspensi tidak mampu menahan beban tambahan dengan semestinya.

2. Motor terasa bergoyang saat berakselerasi atau pengereman
Hal ini terjadi karena suspensi yang aus tidak bisa menstabilkan motor dengan optimal.

3. Bocornya oli dari shock belakang
Menandakan adanya kerusakan internal pada damper atau peredam, sehingga daya redam tidak lagi bekerja efektif.

4. Motor terasa keras saat melewati jalan tidak rata
Getaran yang diteruskan ke rangka motor menandakan pegas atau damper bermasalah.

Dampak Buruk Jika Suspensi Rusak Dibiarkan

Menunda perbaikan atau penggantian suspensi yang rusak bisa memunculkan risiko serius, seperti:

1. Menurunnya kenyamanan berkendara, ini karena getaran jalan tidak diredam secara optimal.

2. Meningkatnya risiko kecelakaan, terutama saat manuver atau mengerem mendadak.

3. Kerusakan pada komponen lain, seperti ban yang cepat aus, pelek bengkok, atau kerusakan pada rangka motor.

4. Turunnya daya cengkeram ban ke aspal, karena distribusi tekanan roda ke jalan tidak stabil.

Mengenali tanda-tanda kerusakan pada sistem suspensi sepeda motor adalah langkah awal untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan di jalan. Baik suspensi depan maupun belakang memiliki ciri-ciri khas saat mengalami penurunan fungsi.

Jika dibiarkan, kerusakan ini tidak hanya mempengaruhi kenyamanan, tetapi juga bisa membahayakan pengendara. Pemeriksaan rutin dan perawatan yang tepat menjadi solusi utama untuk memastikan suspensi selalu dalam kondisi optimal.