Stop Mandikan Anak di Atas 7 Tahun! Ajarkan Mandiri dan Hormati Privasinya

Ilustrasi seorang anak yang sedang dimandikan oleh ibunya.
Sumber :
  • https://www.pexels.com/photo/grandmother-helping-her-grandson-take-a-bath-7086478/

Lifestyle, VIVA Bali – Banyak orang tua masih memandikan anaknya yang sudah berusia sekolah dasar. Padahal, menurut psikolog klinis dan keluarga Pritta Tyas, M.Psi, anak sudah seharusnya diberikan ruang privasi dan didorong untuk mandiri sejak usia 5–6 tahun, termasuk dalam hal mandi.

Ingin Fokus dan Produktif? Coba Terapkan Feng Shui di Meja Belajarmu

“Anak masuk SD itu sudah jadi indikator bahwa ia mulai butuh privasi. Idealnya, usia 5–6 tahun adalah masa transisi anak belajar mandi sendiri. Kalau sudah di atas 7 tahun, sebaiknya orang tua tidak lagi menemani mandi, apalagi jika berbeda jenis kelamin,” ujar Pritta dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu, 20 Juli 2025, dikutip dari Antara.

Pritta, lulusan Universitas Gadjah Mada ini, menekankan pentingnya memperkenalkan kemandirian sejak usia tiga tahun. Pada usia ini, anak sudah memiliki keterampilan dasar yang memungkinkan mereka mencoba mandi sendiri, seperti memegang spons dan menggosok tubuhnya.

Fakta Malas Pada Manusia, Mungkin Kelelahan Mental! Ini Kata Psikolog

“Usia tiga tahun itu bisa mulai 50:50. Anak membersihkan bagian tubuh yang mudah dijangkau, sementara orang tua membantu bagian yang sulit. Saat menginjak usia empat tahun, porsinya bisa meningkat menjadi 70 persen dilakukan oleh anak sendiri,” jelasnya.

Namun, Pritta menyoroti tantangan utama yang sering dihadapi orang tua: anak tidak mau mandi. Ia menyarankan agar orang tua tidak menggunakan ancaman atau iming-iming hadiah. Sebaliknya, orang tua perlu menanamkan nilai bahwa mandi adalah bagian penting dari merawat diri.

5 List Drama Korea Terbaru Bulan Juli 2025

“Kita tidak ingin anak mandi karena takut dimarahi atau hanya karena dijanjikan hadiah. Kita ingin anak tumbuh dengan kesadaran bahwa mandi adalah bentuk cinta pada diri sendiri, bagian dari rutinitas yang tidak boleh dilewati,” katanya.

Untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun yang masih sulit diajak mandi, Pritta menyarankan agar orang tua menciptakan suasana menyenangkan di kamar mandi. Misalnya dengan menaruh mainan, membuat gelembung sabun, atau menempelkan stiker dengan ilustrasi urutan mandi.

“Kalau anak suka dinosaurus, ya bawa mainan dinosaurus ke kamar mandi, lalu ajak mereka 'mandikan' bersama. Gunakan dunia imajinasi mereka untuk membuat rutinitas ini menyenangkan,” ujarnya.

Ketika anak menginjak usia di atas enam tahun, pendekatan orang tua juga perlu disesuaikan. Anak sudah mulai bisa berpikir logis, sehingga perlu diberikan edukasi ilmiah sederhana tentang pentingnya mandi.

“Bisa dijelaskan bahwa tubuh mengeluarkan keringat yang membawa bakteri. Jika tidak dibersihkan, bisa menyebabkan bau badan, gatal, atau bahkan sakit. Anak yang tahu alasannya akan lebih mudah menerima rutinitas itu sebagai kebutuhan, bukan paksaan,” kata Pritta.

Menurut Pritta, selain soal kebersihan, mendorong anak mandi sendiri juga bentuk dari menghormati privasi mereka sebagai individu yang sedang tumbuh. Ketika orang tua membiasakan anak mandiri, anak juga belajar bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

“Mandiri bukan berarti dilepas begitu saja, tapi diarahkan secara bertahap sesuai usia dan kemampuan anak. Ini adalah bekal penting untuk kepercayaan diri dan kemandirian mereka di masa depan,” pungkasnya.