Pahami 5 Gaya Motor Custom Sebelum Bangun Motor Impianmu
- https://unsplash.com/photos/black-and-gray-motorcycle-on-brown-sand-during-daytime-bmbWwyKJeWA
Lifestyle, VIVA Bali – Motor custom bukan sekadar alat transportasi, itu adalah karya seni yang bergerak di atas jalanan. Di balik tampilan klasik khasnya, terdapat sejarah panjang, filosofi desain, serta cerita tentang kebebasan dan ekspresi diri.
Mulai dari jalanan Inggris yang melahirkan Cafe Racer, hingga bengkel Jepang yang memperkenalkan Brat Style, setiap gaya memiliki identitas kuat yang membedakannya. Jika sedang mencari inspirasi gaya motor atau sekadar ingin memahami perbedaan antarjenisnya, artikel ini akan membawa Anda menyelami dunia motor kustom lebih dalam tanpa kehilangan esensinya.
1. Cafe Racer
Cafe Racer lahir di Inggris pasca Perang Dunia II, sekitar awal 1950. Gaya ini berkembang di kalangan para pengendara muda yang dikenal sebagai "rockers" yang menggunakan motor mereka untuk balapan antar kafe, salah satunya Ace Cafe di London.
Fokus utama dari Cafe Racer adalah kecepatan dan kelincahan. Motor ini dirancang dengan posisi berkendara membungkuk untuk mengurangi hambatan angin, menggunakan setang model clip on atau ace bar yang dipasang rendah.
Karakteristik lainnya terdapat pada joknya yang datar dengan tonjolan di bagian belakang untuk menopang tubuh saat akselerasi. Tangki bahan bakar dibuat ramping dan memanjang, menyesuaikan posisi tubuh pengendara agar lebih dekat dengan motor. Keseluruhan desain Cafe Racer mengutamakan fungsi dan kesederhanaan visual yang mendukung performa.
2. Bobber
Gaya Bobber berawal dari Amerika Serikat pada awal 1930 an. Awalnya dikenal dengan istilah "bob-job," gaya ini berangkat dari semangat untuk memangkas bagian motor yang dianggap tidak penting, demi menghasilkan kendaraan yang lebih ringan dan cepat. Motor-motor besar seperti Harley Davidson dan Indian dijadikan basis untuk dimodifikasi.
Selain itu, pada bagian fender depan dan belakang biasanya dipotong atau dilepas sepenuhnya, sehingga rangka motor terlihat lebih jelas. Jok tipe single seat dipasang langsung ke rangka atau menggunakan pegas sederhana.
Umumnya tangki bensin yang digunakan cenderung kecil, dengan model peanut atau mustang yang khas. Ban besar menjadi ciri visual yang kuat dan khas. Bobber tampil dengan kesan bersahaja, kokoh, dan apa adanya menghidupkan kembali gaya modifikasi awal yang sederhana namun berkarakter.
3. Scrambler
Scrambler mulai dikenal di Inggris pada dekade 1930 hingga 1960, ketika balapan motor lintas medan atau "scramble" menjadi populer. Motor ini pada dasarnya adalah versi jalan raya yang dimodifikasi agar mampu menaklukkan berbagai kondisi jalan.
Karakteristik khas terletak pada knalpot yang dipasang lebih tinggi agar tidak tersangkut bebatuan atau air saat melintasi jalur offroad. Suspensi dibuat lebih panjang untuk memberikan ground clearance yang cukup, sementara ban yang digunakan berjenis dual-purpose atau knobby agar tetap aman di jalan tanah maupun aspal.
Selain itu, bagian setang lebar bergaya motocross membantu pengendara mengendalikan motor di lintasan ekstrem. Jok panjang dan datar memungkinkan fleksibilitas posisi duduk saat menghadapi tanjakan atau turunan. Semua elemen Scrambler dirancang dengan tujuan menghadirkan motor serbaguna tanpa meninggalkan sentuhan klasik.
4. Tracker
Gaya Tracker mengambil inspirasi dari dunia balap flat track yang telah ada sejak awal abad ke-20 di Amerika Serikat. Motor-motor ini awalnya dirancang untuk melaju kencang di lintasan tanah berbentuk oval.
Seiring waktu, gaya tersebut diadaptasi ke jalan raya dan dikenal sebagai Street Tracker. Motor Tracker menggunakan tangki kecil dan ramping untuk mengurangi beban, serta knalpot ganda yang diposisikan tinggi di sisi samping.
Sementara itu, menggunakan Ban semi offroad untuk memastikan cengkeraman optimal di jalan maupun tanah. Jok dan buntut motor menyatu dengan desain meruncing, memberikan kesan motor balap. Desain Tracker mengutamakan kesederhanaan visual, namun tetap terlihat garang dan dinamis di jalanan kota.
5. Brat Style
Brat Style muncul dari bengkel milik Go Takamine di Tokyo pada awal 1990-an. Gaya ini merupakan gabungan antara elemen Cafe Racer dan Bobber, namun hadir dengan pendekatan yang lebih santai dan sederhana.
Karakteristik Brat Style biasanya menggunakan subframe yang telah dipotong agar lebih pendek, kemudian dipasangi jok datar panjang bergaya bench seat. Tangki bensin sering kali dibiarkan standar atau hanya sedikit dimodifikasi agar tetap mempertahankan kesan vintage.
Selain itu, setangnya cenderung pendek bergaya seperti motocross, hal ini memberikan kenyamanan untuk penggunaan harian. Komponen visual seperti lampu, indikator, dan speedometer dibuat seminimal mungkin untuk menciptakan tampilan bersih. Brat Style menawarkan keseimbangan antara tampilan klasik dan fungsi praktis, menjadikannya populer di kalangan pengendara urban.
Setiap gaya motor custom membawa nilai sejarah dan ekspresi desain yang kuat. Memahami karakteristik dan latar belakangnya membantu memilih gaya yang paling sesuai dengan selera dan kebutuhan pengendara. Apakah Anda menyukai kecepatan ala Cafe Racer, kesederhanaan Bobber, fleksibilitas Scrambler, agresivitas Tracker, atau kenyamanan khas Brat Style, semuanya adalah bentuk dari kreativitas dan identitas di atas roda dua.