Efek Tidur dengan Kipas Angin, Kamu Pernah Alami Nomor 5?
- T Pat/Pinterest
Lifestyle, VIVA Bali – Indonesia adalah negara tropis, sehingga suhu udara cenderung panas. Kebanyakan masyarakat umum menggunakan kipas angin agar mendapatkan angin sejuk, bahkan saat tidur juga memakai agar tidak kepanasan. Namun, ternyata tidur dengan menyalakan kipas angin memiliki dampak buruk bagi kesehatan.
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya, Dede Nasrullah, menjelaskan beberapa dampak negatif dari pemakaian kipas angin semalaman, yaitu:
1. Kekurangan Oksigen
Tidur dengan menyalakan kipas angin yang diarahkan ke tubuh, terutama pada wajah, akan dapat membuat tubuh kekurangan oksigen. Karena, angin yang dihasilkan kipas angin adalah karbon dioksida, bukan oksigen.
2. Menimbulkan Alergi
Kipas angin dapat menerbangkan debu, tungau dan alergen lainnya didalam kamar. Hal ini bisa memicu reaksi alergi seperti bersin, hidung meler dan mata berair. Apabila kamu mempunyai riwayat asma, direkomendasikan untuk menghindari tidur memakai kipas angin.
3. Dehidrasi dan Hipotermi
Ketika suhu tubuh berada di atas normal dengan suhu diatas 40°C, dingin yang didapatkan dari kipas angin dapat membuat tubuh tidak bisa beradaptasi dengan cuaca ekstrem sehingga menyebabkan terjadinya hipotermi.
4. Mata dan Kulit Kering
Kebiasaan tidur dengan menyalakan kipas angin dapat mengakibatkan mata dan kulit menjadi kering. Mata yang kering lebih mudah terkena iritasi, apabila jika sering menguceknya. Sedangkan kulit kering bisa memperparah gangguan yang telah dialami seperti riwayat pernah terkena eksim dan psoriasis.
5. Nyeri Otot dan Pegal Linu
Meskipun penggunaan kipas angin dapat membuat tubuh terasa lebih dingin, paparan udaranya dapat membuat otot-otot tubuh menegang dan kram. Hal ini sangat umum terjadi pada seseorang yang mengarahkan kipas di area wajah dan leher.
6. Risiko Bell’s Palsy
Paparan udara dingin yang dihasilkan dari kipas angin dapat menimbulkan risiko terkena bells’ palsy. Penyakit ini melumpuhkan sistem saraf di wajah dan dapat membuat wajah bengkak di area tertentu. Sehingga tidak mudah untuk berekspresi seperti tersenyum dan tertawa.
Penggunaan kipas angin lebih baik tidak digunakan terlalu sering atau bisa diarahkan dengan tidak langsung terkena tubuh. Sehingga hal ini dapat meminimalisir risiko terjadinya terkena penyakit akibat penggunaan kipas angin.