Ternyata Ada Aturannya! Ini Arti Warna Pena Merah, Biru, dan Hitam yang Jarang Diketahui
- https://freepik.com/free-photo/pen-put-open-notebook-with-horizontal-lines_11342167.htm
Livestyle, VIVA Bali – Pernah nggak sih kamu kepikiran kenapa di kantor atau sekolah ada aturan nggak tertulis soal warna pena? Misalnya, guru selalu koreksi pakai pena merah, atau kenapa tanda tangan dokumen penting harus pakai pena biru? Ternyata ini bukan cuma kebiasaan random, lho!
Siapa sangka, penggunaan warna pena ternyata punya aturan resmi yang ditetapkan pemerintah, plus ada alasan psikologis di baliknya. Dari Permendagri sampai konvensi internasional, semua ada aturannya. Mind-blowing banget kan?
Yang lebih keren lagi, ternyata Indonesia punya regulasi khusus soal ini. Pemerintah udah ngatur detail banget tentang warna tinta apa yang boleh dipake buat dokumen resmi. Nggak main-main!
Aturan Resmi Pemerintah Soal Warna Pena
Dilansir dari TasAdmin.id, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2023 tentang Tata Naskah Dinas, ada ketentuan khusus tentang warna tinta yang boleh digunakan untuk dokumen resmi pemerintahan. Jadi bukan sembarangan pilih warna!
Dalam Pasal 30 Permendagri tersebut disebutkan: "Warna tinta yang digunakan dalam penyusunan Naskah Dinas adalah tinta yang digunakan untuk pengetikan berwarna hitam."
Sebelumnya, berdasarkan website resmi BPK RI, Permendagri Nomor 54 Tahun 2009 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah juga mengatur detail warna tinta untuk berbagai keperluan dokumen resmi. Meski udah diganti dengan aturan 2023, prinsip dasarnya masih relevan.
Pena Hitam - Si Standar Universal yang Selalu Aman
Kalau ditanya warna pena yang paling "aman" dan formal, jawabannya pasti hitam. Warna ini udah jadi standar universal untuk urusan resmi dan profesional.
Sesuai Permendagri terbaru, tinta hitam wajib digunakan untuk pengetikan naskah dinas. Jadi kalau kamu kerja di instansi pemerintah atau berurusan dengan dokumen resmi, wajib banget pakai pena hitam.
Dilansir dari PT Bangkit Perkasa Sukses, warna hitam berkaitan dengan kesan kematangan, formalitas, profesional, dan percaya diri. Makanya warna ini sangat cocok untuk berbagai urusan pendidikan atau pekerjaan, mulai dari menandatangani surat kontrak, faktur, sampai tanda terima uang.
Kenapa hitam jadi pilihan yang umum: Umumnya warna hitam dipilih karena mudah dibaca di semua kondisi pencahayaan, tidak menimbulkan bias atau interpretasi emosional, dan sudah menjadi standar internasional untuk dokumen resmi. Kontras dengan kertas putih juga optimal dan awet tidak mudah pudar.
Biasanya pena hitam digunakan untuk: Menulis dokumen resmi dan surat dinas, mengisi formulir penting, catatan meeting atau rapat formal, ujian atau tes tertulis, serta kontrak dan perjanjian bisnis.
Pena Biru - Raja Tanda Tangan yang Anti-Palsu
Nah, ini dia yang paling menarik! Ternyata pena biru bukan cuma pilihan estetika, tapi ada science-nya.
Dilansir dari TasAdmin.id, tinta biru memiliki keunggulan teknis dalam mencegah pemalsuan karena beberapa alasan. Tinta biru sering mengandung pigmen yang lebih intensif dan lebih sulit dihapus atau diubah dibanding tinta hitam. Ini bikin tanda tangan dengan pena biru lebih aman dari upaya pemalsuan.
Yang lebih keren lagi, tinta biru punya kontras yang lebih baik dengan latar belakang putih, membuatnya lebih mudah terlihat dan sulit disembunyikan. Makanya banyak dokumen penting yang mensyaratkan tanda tangan pakai pena biru.
Fungsi pena biru menurut PT Bangkit Perkasa Sukses:
- Menggarisbawahi hal-hal penting
- Menulis catatan tambahan atau sisipan
- Memberi tanda pada dokumen
- Tanda tangan resmi (karena mudah diingat dan memberikan rasa tenang)
Keunggulan teknis pena biru yang umum diketahui: Pigmen biru umumnya lebih sulit dihapus atau dimanipulasi, kontras optimal untuk verifikasi, mudah dibedakan dari fotokopi hitam putih, dan memberikan kesan professional tapi tetap personal.
Pena biru biasanya digunakan untuk: Tanda tangan dokumen resmi, approval atau persetujuan penting, kontrak bisnis dan legal, serta dokumen yang butuh autentikasi.
Pena Merah - Si Dramatique untuk Warning dan Koreksi
Merah identik dengan "perhatian" dan "penting". Nggak heran kalau warna ini jadi pilihan utama guru buat koreksi atau tandain kesalahan.
Dalam dunia pendidikan dan editing, pena merah udah jadi standar universal. Kenapa? Karena warna merah paling mudah dispot mata manusia dan langsung menarik perhatian.
Dilansir dari PT Bangkit Perkasa Sukses, tinta merah memberikan kesan dramatis dan menonjol, sehingga umum dipakai untuk menandai hal penting yang harus diperhatikan. Warna ini juga bisa berarti peringatan dalam berbagai dokumen, misalnya untuk menandai revisi.
Psikologi warna merah yang powerful:
- Menarik perhatian secara instan
- Memberi kesan urgent dan penting
- Mudah dispot di antara tulisan hitam/biru
- Memberikan emphasize pada poin krusial
- Merangsang respons cepat dari pembaca
Pena merah umumnya digunakan untuk: Koreksi dan editing dokumen, menandai kesalahan atau revisi, catatan penting yang butuh perhatian khusus, warning atau peringatan, serta highlighting poin krusial dalam presentasi.
Fun Fact: BJ Habibie dan Preferensi Penanya
Dilansir dari Farah.id, ada cerita menarik tentang BJ Habibie, Presiden ke-3 RI. Ternyata beliau nggak suka tinta hitam sama sekali! Pengawal pribadinya selalu menyiapkan pena biru dan merah setiap hari.
"Kalau Bapak itu nulis, koreksi selalu pulpen merah, jadi saya ngantongin warna merah dengan warna biru, Beliau gak suka hitam, tapi biru," ujar Albiner Sitompul, pengawal pribadi BJ Habibie.
Ternyata preferensi ini ada alasannya. Biru untuk menulis karena lebih tenang dan mudah dibaca, merah untuk koreksi karena lebih mencolok dan tegas. Smart choice dari seorang engineer yang detail!
Kebiasaan unik ini jadi bukti bahwa pemilihan warna pena bukan cuma soal estetika, tapi juga efektivitas dan psychology behind it.
Konvensi Umum di Dunia Pendidikan dan Bisnis
Di dunia pendidikan, umumnya ada kebiasaan yang sudah menjadi standar: Hitam atau biru untuk jawaban siswa dan tulisan normal, merah khusus untuk koreksi guru atau dosen, dan hijau kadang dipakai untuk feedback positif atau alternatif.
Di lingkungan corporate, biasanya aturannya lebih ketat: Hitam sebagai default untuk semua dokumen bisnis, biru khusus untuk tanda tangan dan approval, sedangkan merah untuk warning, urgent items, atau final corrections.
Tips Praktis Pilih Warna Pena yang Tepat
Di Lingkungan Kerja: Untuk formal meeting, umumnya aman menggunakan hitam atau biru tua. Saat brainstorming, biru bisa untuk ide utama dan merah untuk poin penting. Untuk review dokumen, biasanya merah untuk koreksi dan biru untuk approval. Sedangkan untuk tanda tangan, biru umumnya lebih aman dan mudah diverifikasi.
Di Kampus/Sekolah: Untuk ujian, sebaiknya ikuti instruksi dosen (biasanya hitam atau biru). Saat mencatat kuliah, hitam untuk isi, biru untuk highlight, merah untuk warning. Untuk tugas, umumnya hitam untuk jawaban dan biru untuk identitas.
Tips Umum yang Berguna: Sebaiknya selalu siapkan ketiga warna di tas atau meja kerja. Untuk kontrak penting, gunakan pena biru original (bukan gel pen). Hindari pena merah untuk komunikasi formal ke atasan. Pena hitam biasanya terbaik untuk scan atau fotokopi dokumen.
Jangan Salah Kaprah Lagi!
Sekarang udah tahu kan kenapa ada "aturan nggak tertulis" soal warna pena? Ternyata bukan cuma kebiasaan atau superstition, tapi emang ada regulasi resmi dan alasan scientific di baliknya.
Mulai sekarang, kalau ada yang nanya kenapa harus pakai warna tertentu, kamu bisa jelasin dengan confident. Dari Permendagri sampai psikologi warna, ternyata ada banyak pertimbangan di baliknya.
Yang paling penting, sebaiknya respect sama aturan atau kebiasaan yang ada. Kalau lagi di situasi formal atau resmi, jangan asal pilih warna pena. Detail kecil seperti ini yang sering diabaikan, padahal bisa berpengaruh pada persepsi profesionalisme kita.
Detail kecil seperti ini yang sering diabaikan, padahal bisa jadi game changer dalam karir atau akademis. Be the person yang tahu aturan main, even yang sekecil pemilihan warna pena!