Meski Hidup Miskin, Galih Tetap Berprestasi dan Lanjut Sekolah

Semangat belajar Galih calon siswa Sekolah Rakyat
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-vector/happy-students-jumping-class_830260.htm

Lifestyle, VIVA Bali – Di tengah himpitan ekonomi dan kondisi hidup yang serba terbatas, Galih, seorang anak asal Jakarta Timur, menunjukkan bahwa semangat belajar tak bisa dipatahkan oleh kemiskinan. Ia kini terdaftar sebagai salah satu calon siswa Sekolah Rakyat, program pendidikan gratis berbasis asrama yang dirancang khusus bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.

Bau Ketiak Mengganggu? Atasi Pakai 7 Cara Sederhana Ini

 

Galih tinggal bersama ibu dan saudara-saudaranya di rumah kontrakan kecil yang disewa seharga Rp500 ribu per bulan. Rumah itu berada hanya sekitar 100 meter dari lokasi Sekolah Rakyat di Sentra Handayani, Jakarta. Kondisi bangunan yang lembap, cat mengelupas, serta atap yang bocor saat hujan tak menyurutkan tekadnya untuk terus belajar.

Era Disrupsi Musik, Menelisik Penyebab Kemerosotan Industri Tanah Air Pasca 2000

 

Nilai Tinggi di Tengah Tekanan Hidup

 

Bikin Bawang Tetap Awet dan Ga Cepat Busuk, Begini Rahasianya!

Meski keseharian dilalui dalam keterbatasan, Galih mampu meraih nilai rata-rata 87,4 di sekolah sebelumnya.

 

“Galih ini anak pintar, cuma saya kurang mampu mendidik. Ngaji pun sebenarnya dia pintar,” ucap ibunya, Suratna, sambil menahan haru saat menerima kunjungan sejumlah pejabat negara pada Minggu, 29 Juni 2025.

 

Keseharian Suratna diisi dengan menjual nasi uduk dan menjadi buruh cuci dengan penghasilan sekitar Rp40 ribu per hari. Sejak sang suami meninggal akibat Covid-19 pada 2020, ia menjadi tulang punggung keluarga. Kakak sulung Galih turut membantu dengan bekerja di sebuah kafe dan berpenghasilan Rp1,3 juta per bulan.

 

Calon Siswa Sekolah Rakyat Sentra Handayani

 

Galih termasuk dalam kelompok desil 1 dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), dan kini bersiap mengikuti tahun ajaran baru di Sekolah Rakyat jenjang SMP. Total terdapat 75 anak dari keluarga serupa yang akan menjadi angkatan pertama di Sentra Handayani.

 

“Anak saya tadinya mau putus sekolah, kadang bingung. Tapi sekarang bersyukur sudah bisa lanjut,” tutur Suratna saat menerima kunjungan Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono.

 

Sekolah Rakyat Hadirkan Harapan Baru

 

Sekolah Rakyat adalah program prioritas nasional yang dirancang oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menjangkau anak-anak dari keluarga termiskin. Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyebut bahwa sekolah ini dirancang untuk membangun anak-anak agar sehat, aman, terlindungi, dan mendapatkan pendidikan yang bermutu.

 

Fasilitas yang disiapkan mencakup gedung sekolah, asrama terpisah untuk putra dan putri, ruang guru, toilet ramah disabilitas, lapangan olahraga, hingga program penguatan karakter dan nasionalisme.

 

Sekolah Rakyat akan mulai berjalan pada 14 Juli 2025 dan ditargetkan hadir di 200 titik di seluruh Indonesia. Program ini juga mencakup intervensi sosial menyeluruh bagi keluarga siswa, seperti renovasi rumah dan pemberdayaan ekonomi.