1 Muharram Kain Kiswah Ka’bah Diganti, Ini Sejarah dan Maknanya

Kain kiswah Ka'bah diganti pada tanggal 1 Muharram 1447 H lalu.
Sumber :
  • https://x.com/HaramainInfo/status/1937875889200443515/photo/4

Lifetsyle, VIVA Bali – Pada 1 Muharram 1447 H atau pada 27 Juni 2025 lalu, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengganti kiswah atau kain penutup Ka’bah.

Jelajahi Diri Anda! Analisis Kepribadian Lewat Goresan Pena

Pergantian kain kiswah ini merupakan agenda tahunan pemerintah kerajaan Arab Saudi.

Saat pergantian kain kiswah berlangsung, petugas memasang tirai bersulam benang berlapis emas.

Kebiasaan Kecil yang Bisa Bantu Kurangi Emisi Karbon

Kain kiswah tersebut memiliki bagian hizam (ikat pinggang), samadiah (elemen dekoratif), potongan berbentuk lentera, dan dekorasi di sekitar mizab (cerobong air hujan), sudut-sudut, dan hiasan lainnya.

Kain kiswah memiliki ukuran tinggi lebih dari 14 meter dan dihiasi ayat-ayat suci Al-Quran.

Gadget di Tangan Anak, Bahaya Tersembunyi yang Mengintai!

Ayat-ayat suci tersebut disulam menggunakan benang yang berlapis emas dan perak murni. Tidak hanya itu, ayat-ayat tersebut ditulis dalam aksara thuluth atau kaligrafi.

Aksara thuluth adalah gaya alfabet tulisan tangan Islam abad pertengahan. Thuluth yang berarti ‘sepertiga’ ditulis berdasarkan prinsip sepertiga dari setiap huruf miring. Aksara ini juga digunakan untuk banyak salinan besar Al-Qur'an yang diproduksi sejak abad ke-13.

Sedikitnya ada lima fungsi kenapa Ka’bah ditutup dengan kain kiswah. Pertama menjaga kesucian Ka’bah dari cuaca, debu, dan kotoran. Kedua menjadi simbol kebanggaan umat Islam.

Ketiga menjadi pengingat spiritual. Kaligrafi yang terukir di kain Kiswah untuk mengingatkan umat Islam untuk selalu bersyukur dan berdoa kepada Allah.

Fungsi keempat adalah menyatukan umat Muslim. Setiap tahun, jutaan jemaah dari berbagai negara melaksanakan ibadah haji. Kain Kiswah bisa membuat umat muslim merasa lebih dekat satu sama lain, meskipun mereka berasal dari latar belakang dan budaya yang berbeda.

Fungsi kelima adalah keberlanjutan ibadah haji.

Sejarah Penggunaan Kain Penutup Ka’bah atau Kiswah

Sebagian ulama berpendapat kiswah pertama kali dibuat oleh Nabi Ismail AS. Pendapat lainnya menyebutkan Adnan bin Ad yang merupakan kakek buyut Nabi Muhammad SAW adalah pembuat kiswah pertama kali.

Sebagian besar sumber juga mengisahkan Tuba, Raja Humayyur di Yaman, adalah orang pertama yang memulai tradisi ini.

Pada masa jahiliyah, Abu Rabiah bin Amr Al-Makhzoomi adalah orang yang sangat kaya. Ia pun berniat untuk memasang kain kiswah di Ka’bah selama satu tahun. Setahun berikutnya giliran kaum Quraisy yang merupakan suku penguasa Makkah saat itu yang memasang kiswah.

Pada masa Khalifah Muawiyah, Ka’bah dihiasi sebanyak dua kali dalam satu tahun. Awalnya, kain kiswah lama tidak dilepas dari atas Ka’bah. Sehingga bila ada kain kiswah baru, maka kain kiswah yang baru diletakkan begitu saja di atas kain kiswah yang lama.

Hal ini berlanjut hingga masa pemerintahan Mahdi, khalifah Abbasiyah. Ketika ia menunaikan ibadah haji pada tahun 160 H, ia melihat kain kiswah yang menumpuk di atas Ka’bah.

Ia khawatir, kain kiswah yang menumpuk dan berat itu dapat membuat Ka’bah rusak.

Oleh karena itu, ia menetapkan hanya satu kiswah yang boleh menutupi Kabah pada satu waktu, dan hal ini telah dipatuhi sejak saat itu.

Pemerintah Arab Saudi Bangun Pabrik Khusus untuk Membuat Kiswah

Pada tahun 1346 H/1926 M, Raja Abdul Aziz Al Saud membangun pabrik khusus untuk pembuatan kiswah. Dalam kurun waktyu 1 tahun, pembangunan pabrik kiswah Kabah selesai dan kiswah pertama diproduksi.

Kalimat Syahadat dan Asmaul Husnah Tertulis di Kiswah

Kain kiswah ditenun dari benang sutra alam murni dan diberi warna hitam. Kalimat-kalimat suci tersulam di kain kiswah.

Kalimat-kalimat suci tersebut adalah La ilaha illa Allah; Muhammad Rasul Allah; Allahu Jalla Jalaluh; Subhan Allah wa bihamdih, Subhan Allah Al-`Azhim, Ya Hannan, dan Ya Mannan.

Surat Al-Ikhlas disulam melingkar dengan benang emas di keempat sudutnya.

Kiswah terdiri dari 41 lembar. Setiap lembar memiliki panjang 14 meter dan lebar 95 sentimeter. Sabuk lebar, sepanjang 45 meter dan lebar 95 sentimeter, terdiri dari 16 bagian.

Tirai (sitara) pintu Ka'bah terbuat dari bahan sutra hitam yang sama, dan tingginya 6,5 ​​meter dan lebarnya 3,5 meter. Pinggiran dan tirainya disulam dengan benang perak yang dilapisi emas. Seluruh kiswah dilapisi dengan bahan katun tebal.