Tips Jitu Hindari Macet Saat Liburan di Bali
- https://www.flickr.com/photos/travelourplanet/15009547799
Gaya Hidup, VIVA Bali –Bali selalu punya tempat spesial di hati para pelancong, baik lokal maupun mancanegara. Namun, di balik keindahan pantainya, keramahan penduduknya, dan kulinernya yang menggoda, ada satu “tantangan” yang hampir tak bisa dihindari yaitu kemacetan. Apalagi saat musim liburan, jalanan Bali bisa berubah menjadi lautan kendaraan, mulai dari mobil pribadi, motor, hingga bus pariwisata.
Supaya liburanmu tetap berjalan lancar dan menyenangkan, berikut tips-tips lengkap untuk menghindari macet di Bali.
1. Pilih Waktu Liburan yang Tepat
Timing adalah segalanya. High season di Bali biasanya terjadi pada bulan Juli–Agustus dan Desember–Januari, saat sekolah libur panjang dan libur akhir tahun. Tak hanya turis lokal, wisatawan asing pun memadati pulau ini. Kalau kamu fleksibel, cobalah datang di low season seperti Februari–Mei atau September–November. Selain jalanan lebih lengang, harga akomodasi, tiket pesawat, hingga aktivitas wisata biasanya lebih ramah di kantong.
2. Berangkat Lebih Pagi, Pulang Lebih Sore
Ingin menikmati pantai Kuta, Uluwatu, atau Tegalalang Rice Terrace tanpa ramai-ramai? Kuncinya adalah berangkat lebih pagi. Misalnya, jam 06.00–07.00, ketika jalanan masih lengang dan udara pagi Bali masih segar. Sementara untuk pulang, kamu bisa menunggu sampai lewat jam sibuk (setelah pukul 19.00) sambil menikmati makan malam santai di sekitar lokasi wisata.
3. Gunakan Motor atau Sepeda, Bukan Mobil Pribadi
Bali bukan tempat yang ramah untuk mobil saat musim liburan. Jalanannya relatif sempit, parkir terbatas, dan macet panjang sering terjadi di kawasan populer seperti Seminyak, Canggu, atau Ubud. Sewa motor bisa menjadi solusi praktis, kamu bisa menyelinap melewati antrean panjang kendaraan dan lebih mudah menemukan parkir. Kalau ingin lebih santai dan menikmati suasana pedesaan, menyewa sepeda di Ubud atau Sanur juga bisa jadi pengalaman yang seru.
4. Manfaatkan Transportasi Online atau Shuttle
Kalau tak nyaman berkendara sendiri, transportasi online seperti Gojek dan Grab sangat membantu. Para pengemudi biasanya tahu jalan pintas yang mungkin tidak diketahui turis. Selain itu, beberapa hotel dan destinasi wisata populer di Bali kini menyediakan shuttle bus untuk tamu. Ini pilihan praktis yang bisa mengurangi stres dan membantu mengurangi jumlah kendaraan di jalan.
5. Pilih Penginapan yang Strategis dan Sesuai Agenda
Seringkali, turis memilih penginapan di Kuta tapi ingin menghabiskan sebagian besar waktu di Ubud atau Canggu. Akibatnya, kamu harus menempuh perjalanan panjang yang rawan macet setiap hari. Lebih baik, pilih hotel atau vila di dekat lokasi-lokasi yang ingin kamu kunjungi. Misalnya, jika ingin berselancar di Canggu, cari penginapan sekitar Batu Bolong. Kalau ingin relaksasi di Ubud, pilihlah akomodasi di pusat Ubud atau sekitarnya.
6. Hindari Jam Sibuk Lokal
Bali punya jam sibuk yang mirip dengan kota besar lainnya, sekitar pukul 08.00–10.00 saat warga berangkat kerja dan pukul 16.00–19.00 saat pulang kerja. Di jam-jam ini, ruas utama seperti Sunset Road, ByPass Ngurah Rai, hingga Jalan Raya Ubud sering macet. Atur jadwal wisatamu supaya tidak bentrok dengan jam sibuk lokal, misalnya dengan santai di hotel saat sore, lalu keluar makan malam setelah pukul 19.30.
7. Eksplor Destinasi Alternatif
Bali bukan hanya Kuta, Seminyak, atau Ubud. Ada banyak permata tersembunyi yang justru menawarkan suasana lebih tenang dan bebas macet, di antaranya:
-Amed. Desa nelayan dengan pantai indah dan spot snorkeling kelas dunia.
-Sidemen. Desa hijau di lereng Gunung Agung, cocok untuk relaksasi dan trekking.
-Munduk. Kawasan pegunungan yang sejuk dengan air terjun dan perkebunan kopi.
-Nusa Penida / Nusa Lembongan. Pulau kecil di tenggara Bali yang bisa diakses dengan fast boat.
Dengan menjelajahi destinasi alternatif ini, kamu bisa menikmati Bali yang lebih autentik tanpa harus terjebak di antrean panjang kendaraan.
8. Selalu Update Kondisi Lalu Lintas
Aplikasi peta seperti Google Maps atau Waze bukan hanya membantumu menemukan lokasi, tapi juga memberi informasi real time soal kondisi lalu lintas. Jangan ragu untuk mengecek aplikasi ini sebelum berangkat atau saat merencanakan rute perjalanan. Kadang, sedikit memutar jalur bisa menghemat waktu cukup banyak.
9. Hindari Menggunakan Bus Besar atau Rombongan Besar
Kalau liburan bersama keluarga besar atau teman-teman, sebisa mungkin hindari menggunakan bus besar. Selain sulit bergerak di jalan sempit, bus sering terjebak macet dan sulit menemukan tempat parkir. Lebih baik, bagi kelompok menjadi beberapa kendaraan kecil atau sewa minibus yang lebih fleksibel.
10. Siapkan Mental dan Nikmati Perjalanan
Kalaupun akhirnya tetap terjebak macet, jangan biarkan mood liburan rusak. Siapkan playlist musik favorit, podcast menarik, atau camilan untuk menemani perjalanan. Ingat, liburan bukan hanya soal sampai tujuan, tapi juga menikmati prosesnya.
Liburan ke Bali memang tak lepas dari tantangan, tapi dengan strategi yang tepat, kamu bisa tetap menikmati pesonanya tanpa stres berlebihan karena macet. Jadi, sebelum berangkat, pastikan kamu sudah menyusun itinerary yang cerdas dan fleksibel. Selamat liburan di Bali dan jangan lupa bawa pulang kenangan indah, bukan cerita soal kemacetan.