Kenapa Self-Care Itu Bukan Egois? Ini Penjelasannya
- https://www.istockphoto.com/id/foto/young-asian-woman-turning-on-air-purifier-before-reading-in-the-living-room-gm2178234785-597587163?searchscope=image%2Cfilm
Lifestyle, VIVA Bali – Di tengah ritme hidup yang cepat dan penuh tuntutan, self-care atau perawatan diri sering kali dipandang sebelah mata. Beberapa orang bahkan merasa bersalah saat meluangkan waktu untuk diri sendiri, karena dianggap egois atau tidak produktif. Padahal, self-care bukanlah bentuk egoisme, melainkan kebutuhan esensial untuk menjaga kesehatan mental dan fisik.
Belajar merawat diri adalah hal paling berani yang bisa di lakukan
- https://www.istockphoto.com/id/foto/businessmen-meditating-for-wellness-gm2199438083-617190723?searchscope=image%2Cfilm
1. Self-Care adalah Hak Setiap Individu
Menurut World Health Organization (WHO), self-care adalah kemampuan individu, keluarga, dan komunitas untuk menjaga kesehatan mereka sendiri, mencegah penyakit, dan mengatasi penyakit dengan atau tanpa dukungan tenaga kesehatan. Ini bukanlah tentang kemewahan, tapi bagian dari hak atas kesehatan.
2. Kunci Menjaga Kesehatan Mental
Studi yang diterbitkan oleh National Institutes of Health (NIH, 2022) menyatakan bahwa praktik self-care secara rutin dapat membantu menurunkan tingkat kecemasan, depresi, dan stres. Misalnya, teknik seperti journaling, tidur cukup, atau berjalan kaki di alam terbukti memberikan dampak psikologis yang positif.
3. Bukan Egois, Tapi Tanggung Jawab Emosional
Self-care justru membuat kita lebih mampu hadir bagi orang lain. Seperti dijelaskan dalam jurnal American Psychological Association (APA), seseorang yang burnout dan tidak terurus emosinya cenderung kesulitan membangun hubungan yang sehat dan suportif. Maka dari itu, merawat diri adalah bentuk tanggung jawab emosional yang juga berdampak sosial.
4. Mencegah Burnout dan Meningkatkan Produktivitas
WHO secara resmi mengakui burnout sebagai fenomena yang berkaitan dengan tekanan kronis di tempat kerja. Dalam konteks ini, self-care menjadi alat pencegahan yang penting. Aktivitas ringan seperti olahraga teratur atau meditasi terbukti dapat menurunkan hormon kortisol (stres) dan meningkatkan fokus serta daya tahan tubuh.
5. Self-Care Itu Fleksibel dan Tidak Perlu Mahal
Self-care bukan berarti pergi ke spa atau liburan mewah. Bisa saja hanya dengan mematikan notifikasi ponsel selama satu jam, menyiram tanaman, membaca buku favorit, atau melakukan peregangan ringan. Yang terpenting adalah menyadari kebutuhan diri dan memberi waktu untuk memenuhinya, sebagaimana dijelaskan oleh Mental Health Foundation UK.
Merawat diri tidak membuat kita egois. Sebaliknya, self-care adalah bentuk kepedulian yang dimulai dari dalam diri, agar kita bisa lebih kuat dan siap menghadapi tantangan hidup. Jangan merasa bersalah untuk beristirahat, merasa lelah, atau mengatakan “tidak” pada diri kita sendiri. Kita semua berhak untuk sehat secara fisik, mental, dan emosional.