Mengenal Jiwa Ksatria dalam Gerak Tari Baris Bali
- Widya/ Pinterest Link: https://pin.it/1s1lTtPaA
Gumi Bali, VIVA Bali – Tak semua tarian memiliki denyut semangat perjuangan sekuat Tari Baris dari Bali. Tarian ini bukan sekadar seni gerak, tapi juga perwujudan jiwa ksatria yang berakar dalam budaya leluhur.
Tari Baris berasal dari Bali, pulau dengan kekayaan budaya yang hidup dalam upacara, seni, dan spiritualitas. Tarian ini biasa ditarikan oleh kaum laki-laki di berbagai daerah seperti Badung, Bangli, Gianyar, hingga Singaraja.
Dalam catatan sejarah, Tari Baris berasal dari kata bebarisan yang berarti barisan atau pasukan perang. Awalnya tarian ini merupakan bagian dari upacara sakral untuk memuliakan roh leluhur atau para dewa.
Ada banyak jenis Tari Baris, seperti Baris Tombak yang ditarikan dengan membawa tombak panjang saat upacara Dewa Yadnya. Ada pula Baris Dadap yang menggunakan semacam perisai dan biasa dijumpai di Bangli hingga Tabanan.
Jenis lainnya seperti Baris Ketekok Jago membawa tombak poleng dan sering dipentaskan saat upacara Ngaben. Sedangkan Baris Cerekuak menggambarkan burung dengan gerakan khas dan hiasan dari daun-daunan.
Tari Baris juga memiliki versi non sakral bernama Baris Tunggal yang dibawakan satu hingga dua penari. Tarian ini menggambarkan sosok prajurit muda yang berani, dengan gerak enerjik dan penuh keyakinan.
Lebih dari sekedar tontonan, Tari Baris adalah warisan budaya yang menanamkan nilai keberanian, kedisiplinan, dan semangat pengabdian. Melalui gerak tubuh dan iringan gamelan, jiwa kepahlawanan leluhur Bali terus hidup dan menginspirasi generasi kini.