Keris Pusaka Simbol Persaudaraan Nusantara, Hadiah Pakubuwana untuk Raja Karangasem

Gumi Bali, VIVA Bali – Hubungan antara Kerajaan Mataram di Jawa dan Kerajaan Karangasem di Bali telah terjalin sejak lama, ditandai dengan berbagai bentuk kerja sama budaya dan politik. Salah satu simbol nyata dari hubungan tersebut adalah pemberian keris pusaka oleh Sri Susuhunan Pakubuwana dari Surakarta kepada Raja Karangasem. 

 

Sejarah dan Makna Keris Pusaka

Keris merupakan senjata tradisional yang sarat dengan nilai spiritual dan simbolik. Dalam konteks hubungan antar-kerajaan, pemberian keris bukan sekadar hadiah, melainkan simbol persaudaraan, penghormatan, dan pengakuan atas kedaulatan serta kehormatan pihak penerima.

Pemberian keris oleh Pakubuwana kepada Raja Karangasem mencerminkan eratnya hubungan diplomatik dan budaya antara Jawa dan Bali pada masa lalu. Keris tersebut diyakini memiliki nilai historis dan spiritual yang tinggi, menjadi lambang persatuan dan keharmonisan antar-kerajaan di Nusantara.

 

Lokasi Penyimpanan Keris

Saat ini, keris pusaka tersebut disimpan di Museum Lontar Karangasem, yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali. Museum ini merupakan bagian dari upaya pelestarian budaya dan sejarah Bali, khususnya yang berkaitan dengan tradisi tulis-menulis lontar dan benda-benda pusaka kerajaan. Koleksi museum mencakup berbagai manuskrip lontar, senjata tradisional, dan artefak budaya lainnya yang menggambarkan kekayaan sejarah dan budaya Bali Timur.

 

Tirta Gangga: Latar Belakang Budaya

Tirta Gangga, yang terletak di Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, adalah taman air yang dibangun oleh Raja Karangasem, Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem Agung, pada tahun 1946. Taman ini merupakan simbol kejayaan dan keindahan arsitektur Bali, serta menjadi tempat peristirahatan keluarga kerajaan. Meskipun tidak secara langsung terkait dengan penyimpanan keris pusaka, Tirta Gangga mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah Kerajaan Karangasem.

 

Pemberian keris oleh Pakubu wana kepada Raja Karangasem merupakan bukti nyata dari hubungan harmonis antar-kerajaan di Nusantara. Keris tersebut tidak hanya memiliki nilai historis, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kekayaan budaya Indonesia yang patut dilestarikan.