Airbnb Berhasil Kembangkan Panduan Budaya Bali Bersama UNESCO

Peluncuran Panduan Bali " Bali Cultural Guidebook"
Sumber :
  • https://bali.antaranews.com/berita/388369/airbnb-unesco-hadirkan-bali-cultural-guidebook-dorong-wisata-budaya

Wisata, VIVA Bali – Airbnb bersama UNESCO berhasil mengembangkan Bali Cultural Guidebook. Kolaborasi tersebut, bertujuan untuk mendukung wisatawan mengeksplorasi kekayaan budaya di Bali.

Selain itu, Panduan ini dirancang sebagai inisiatif pelestarian warisan budaya yang unik di Bali. Sekaligus, guna mendorong pariwisata yang merata, bertanggung jawab, serta memperkuat peran komunitas homestay lokal sebagai duta budaya.

Director of Public Policy Airbnb Asia Pasifik, Mich Goh, menjelaskan riset internal menunjukkan bahwa 90 persen wisatawan di Asia Pasifik mencari pengalaman budaya yang otentik. “Di Airbnb, kami percaya bahwa perjalanan menjadi makin bermakna ketika kita dapat menciptakan koneksi yang tulus, tidak hanya dengan tempat, tetapi juga dengan orang dan budayanya,” ucap Director of Public Policy Airbnb Asia Pasifik, Mich Goh. Kamis, 11 September 2025.

Selain itu, Panduan budaya ini disusun berdasarkan hasil pemetaan UNESCO dari Agustus hingga Desember 2024. Pemetaan tersebut mendokumentasikan berbagai hal.

Mulai dari, kuliner lokal, seni dan kerajinan, tradisi yang masih hidup, hingga situs bersejarah di lima kabupaten, yakni Tabanan, Gianyar, Bangli, Buleleng, dan Badung. Hasil dari pemetaan itu, menjadi fondasi utama dalam menyusunBali Cultural Guidebook

Lebih lanjut, temuan itu menjadi sumber informasi dan memperkaya pemahaman para pengelola homestay. Serta, memperkuat pariwisata berbasis budaya di seluruh Bali.

Culture Programme Specialist UNESCO, Moe Chiba, menegaskan pentingnya peran komunitas lokal dalam inisiatif ini. “Warisan budaya itu tidak hanya dalam bentuk monumen, tetapi juga pada praktik kehidupan sehari-hari masyarakat. Program ini memastikan agar pariwisata justru memperlihatkan dan memperkuat budaya sehari-hari, bukan malah melemahkannya,” tegas Moe. Seperti dilansir dari antaranews.com.

Dalam pengembangan ini, Ada beberapa pembahasan utama, di antaranya Sistem Subak Warisan Dunia UNESCO, Pura Sakral dan Situs Ikonik, Panduan Perjalanan Bertanggung Jawab, Hari Perayaan dan Tradisi Kuliner, hingga Kerajinan Tradisional. Pembahasan tersebut, dirancang untuk menonjolkan filosofi Tri Hita Karana yang menekankan harmoni antara manusia, lingkungan, dan spiritualitas.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata Bali, I Wayan Sumarajaya, menyambut baik hadirnya panduan tersebut. Wayan Sumarajaya menilai, "Bali Cultural Guidebook" tidak hanya berfungsi sebagai referensi wisata budaya, tetapi juga sebagai media pembelajaran dan inspirasi.