Cokaiba, Tradisi Unik Perayaan Maulid Adat di Maluku Utara
- https://youtu.be/PNZjwFnqNoA?si=p9qdPWukrudyK0H2
3. Pelaksanaan Ritual Cokaiba: Inti dari ritual ini adalah ketika warga yang menggunakan kostum topeng setan akan "mencari" dan "mengejar" siapa saja yang masih berkeliaran di jalanan. Jika ada warga yang ditemui, Cokaiba akan mengejar, memukul, atau mencubit mereka. Aksi ini diyakini memiliki makna simbolis dalam membersihkan atau mengusir hal-hal negatif.
4. Musik Gamelan Sasak dan Syair: Tabuhan tifa, alat musik tradisional Maluku, akan mengiringi pembacaan doa dan syair-syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Perpaduan musik tradisional dengan elemen keagamaan menciptakan suasana yang sakral dan meriah.
5. Penyajian Makanan Tradisional: Makanan tradisional yang disajikan dalam ritual ini memiliki makna simbolis kebersamaan. Ini menjadi momen untuk berbagi dan mempererat tali silaturahmi antarwarga.
Nilai-Nilai Dalam Tradisi Cokaiba
Ritual Cokaiba mengandung nilai-nilai luhur yang penting bagi masyarakat Patani, Weda, dan Maba diantaranya nilai budaya religius (menjaga dan merayakan peringatan Maulid Nabi), pelestarian tradisi lokal, dan Fagogoru yaitu persaudaraan dan kebersamaan) dimana konsep ini sangat kuat dalam Cokaiba, memperkuat kohesi sosial dan rasa persatuan di antara tiga negeri utama yang terlibat.
Rekomendasi Pemerintah Dan Pelestarian Budaya
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), terus berupaya melestarikan dan mempromosikan warisan budaya takbenda seperti Cokaiba. Laman resmi Kemendikbudristek, dikutip dari program-program pelestarian budaya, seringkali mendokumentasikan dan mengapresiasi kekayaan tradisi masyarakat adat di seluruh Indonesia. Upaya pelestarian ini penting agar tradisi Cokaiba tidak hilang ditelan zaman dan tetap dapat diwariskan kepada generasi mendatang, sekaligus menjadi daya tarik budaya yang unik dari Maluku Utara.