Solar Powered Beach Clubs, Daftar Tempat Bersantai Ramah Lingkungan di Bali

Ilustrasi panel surya di tepi pantai Bali
Sumber :
  • https://unsplash.com/id/foto/deretan-panel-surya-yang-duduk-di-atas-pantai-berpasir-iopyZ4hDCNQ

Wisata, VIVA Bali – Bali sebagai destinasi pariwisata unggulan nasional terus berupaya menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian lingkungan. Pemerintah Provinsi Bali telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2020 tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Bali 2020–2050, yang menargetkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 11,15 % pada tahun 2025 dan 20,10 % pada tahun 2050. Selanjutnya, Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 beserta Surat Edaran Gubernur Bali No. 5 Tahun 2022 mendorong pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap pada gedung-gedung komersial, termasuk sektor pariwisata.

Di tengah gerakan “Pariwisata Hijau” ini, sejumlah beach club di Bali mulai memanfaatkan energi surya sebagai sumber listrik utama atau pendukung kegiatan operasional, sekaligus menunjukkan komitmen mereka terhadap konsep zero‑carbon footprint dan kelestarian ekosistem pesisir. Berikut adalah daftar beach club ramah lingkungan yang telah menerapkan solusi berbasis energi surya di Bali.

1. Sandy Bay Beach Club (Nusa Lembongan)

Sandy Bay Beach Club yang terletak di Nusa Lembongan menonjol sebagai salah satu beach club satu‑satunya di kawasan ini yang sepenuhnya ditenagai oleh instalasi panel surya. Sistem PLTS on‑grid dengan kapasitas terpasang cukup untuk mengoperasikan area lounge, bar, dan fasilitas penerangan malam hari. Dengan pendekatan semacam ini, Sandy Bay berusaha mengurangi emisi CO₂ hingga 90 % dibandingkan penggunaan generator diesel konvensional.

Alamat:
Jl. Sandy Bay, Lembongan, Kec. Nusa Penida, Kab. Klungkung, Bali 80771

Website:
https://sandybaylembongan.com/

2. Potato Head Beach Club (Seminyak)

Potato Head Beach Club di Seminyak bukan hanya terkenal dengan arsitektur kreatif dan menu plant‑based, tetapi juga memiliki ethos “solar‑powered” yang diinternalisasi dalam desain fasilitasnya. Meskipun masih tersambung ke jaringan PLN, area outdoor di atas Creative Hub dan beberapa bangunan pendukungnya dilengkapi panel surya yang mencukupi untuk sistem penerangan taman dan lobi kreatif, mengurangi ketergantungan energi fosil.

Alamat:
Desa Petitenget, Jl. Petitenget No.51B, Seminyak, Kuta Utara, Badung, Bali 80361

Website:
https://seminyak.potatohead.co/

 

3. Anvaya Beach Resort Bali (Kuta)

Pada 25 April 2025, Gubernur Bali meresmikan PLTS atap di Anvaya Beach Resort Bali, sebagai implementasi nyata peraturan Gubernur No. 5/2022. Pemasangan panel surya di atap resort ini menambah kapasitas PLTS atap di sektor perhotelan dan beach club yang dimiliki Anvaya, sekaligus menjadi contoh bagi pelaku usaha lain untuk mengadopsi energi hijau tanpa mengorbankan kenyamanan wisatawan.

Alamat:
Jl. Kartika Plaza, Tuban

Website:
https://www.theanvayabali.com/id/

4. Swiss‑Belresort Pecatu Bali (Ungasan)

Selain Anvaya, Swiss‑Belresort Pecatu Bali juga baru saja meresmikan PLTS atap di areal resor mereka pada awal 2025 sebagai bagian dari program Green Energy. Pemasangan ini dilaksanakan bersama PT Xurya Daya Indonesia dan PLN UID Bali, sehingga sistem off‑grid resort kini mengurangi konsumsi listrik PLN hingga 35 % dan menekan biaya operasional energi.

Alamat:
Jl. Pecatu Indah Raya Blok G2, Pecatu Indah Resort, Bali

Website:
https://www.swiss-belhotel.com/hotels/swiss-belresort-pecatu?p=base&c=search

Dampak dan Manfaat Energi Surya di Beach Clubs

1. Pengurangan Emisi Karbon
Penerapan PLTS menggantikan kebutuhan generator diesel, sehingga menurunkan emisi gas rumah kaca dan partikel debu di kawasan pantai.

2. Efisiensi Biaya Operasional
Meskipun investasi awal relatif besar, biaya operasional jangka panjang menurun signifikan karena “bahan bakar” (sinar matahari) bersifat gratis.

3. Peningkatan Citra Bisnis
Beach club yang ramah lingkungan semakin diminati “green tourists” dan market internasional yang sadar keberlanjutan.

4. Ketahanan Energi Lokal
Dengan RUED Bali menargetkan 11,15 % EBT, club‑club ini membantu mendekatkan capaian tersebut, terutama di sektor pariwisata.

Landasan Teoritis

1. Kajian Potensi Energi Terbarukan di Bali menunjukkan bahwa pemanfaatan sumber energi surya adalah opsi paling realistis untuk wilayah pesisir dengan intensitas sinar matahari tinggi.

2. Transformasi Ekonomi Kerthi Bali menekankan pentingnya kemandirian energi berbasis EBT untuk memitigasi risiko ketersediaan listrik saat bencana alam.

Tantangan dan Peluang

1, Tantangan: Biaya CAPEX instalasi PLTS, perizinan, serta kebutuhan lahan atap yang luas.

2. Peluang: Insentif pemerintah (penurunan PPN/PPH), program CSR EBT dari BUMN, dan kolaborasi riset universitas untuk optimasi sistem.

Implementasi solar‑powered beach clubs di Bali merupakan langkah strategis menyelaraskan industri pariwisata dengan target Bali Net Zero Emission 2045. Sandy Bay Beach Club dan Potato Head Beach Club telah menjadi pelopor, diikuti oleh inisiatif PLTS atap di Anvaya Beach Resort dan Swiss‑Belresort Pecatu. Dengan dukungan kebijakan pemerintah provinsi dan riset akademik, diharapkan semakin banyak beach club di Bali yang bertransformasi menjadi ramah lingkungan dan mandiri energi.