Tianyar, Desa di Bali Yang Punya Savana Eksotis dan Laboratorium Terumbu Karang!

Hamparan Savana Tianyar Gunung Agung di Karangasem, Bali.
Sumber :
  • https://www.instagram.com/corypramita/p/BzDDDzin78B/?img_index=1

Wisata, VIVA BaliDesa Tianyar di Karangasem menyimpan keajaiban ganda berupa savana eksotis berlatar Gunung Agung dan program restorasi terumbu karang buatan terbesar di Bali Utara yang telah mengembangkan ribuan struktur artificial reef sejak 2017.

Savana Mirip Afrika di Kaki Gunung Agung

Savana Tianyar membentang luas di Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Padang rumput kering dengan latar belakang megah Gunung Agung ini menciptakan pemandangan yang sangat berbeda dari bayangan umum tentang Bali.

Dikutip dari laman Pusat Investasi Bali, kawasan ini telah diakui sebagai destinasi wisata alternatif yang menawarkan pengalaman unik menyerupai sabana Afrika. Ekosistem savana terbentuk karena curah hujan rendah dan kondisi tanah vulkanis yang menciptakan hamparan rumput kering berwarna keemasan saat musim kemarau.

Sapi-sapi Bali berkeliaran bebas di padang rumput ini menciptakan suasana pastoral yang menenangkan. Batu-batu vulkanis berukuran besar tersebar di area savana menjadi spot foto yang Instagram-able dengan latar belakang Gunung Agung yang menjulang tinggi.

 

Program Konservasi Terumbu Karang Inovatif

Pemasangan terumbu karang buatan tim North Bali Reef Conservation.

Photo :
  • https://image.volunteerworld.com/d60f2e23919e86eff9d819e15242915d0edfa3b8/about-us-bali-reef-conservation.jpeg

North Bali Reef Conservation atau NBRC adalah organisasi nirlaba yang didirikan tahun 2017 oleh Ketut Arta nelayan lokal bersama Zach Boakes peneliti kelautan dari Bournemouth University Inggris. Dikutip dari laman North Bali Reef Conservation, program ini merespons kerusakan terumbu karang akibat praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan di masa lalu.

NBRC telah memasang ribuan struktur terumbu karang buatan di perairan Desa Tianyar sejak 2017. Program ini melibatkan nelayan lokal dalam pembuatan dan pemasangan struktur reef yang memberikan mata pencaharian alternatif sekaligus memulihkan ekosistem laut.

Penelitian akademis menunjukkan peningkatan signifikan biodiversitas dan kelimpahan ikan di terumbu buatan dengan jumlah spesies yang mendekati terumbu alami. Program ini juga mencakup konservasi penyu dan edukasi lingkungan untuk masyarakat setempat.

 

Sekelumit Tianyar, Desa Nelayan dengan Tradisi Kuat

Desa Tianyar adalah desa nelayan tradisional yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan dan peternak. Desa ini terletak di pesisir utara Bali dengan akses langsung ke Laut Bali.

Masyarakat desa masih mempertahankan tradisi dan budaya Bali yang autentik. Kerajinan tangan seperti anyaman bambu dan produk kelautan menjadi sumber pendapatan tambahan warga desa.

Program konservasi telah mengubah mindset masyarakat dari eksploitasi menjadi pelestarian lingkungan. Hal ini menciptakan model pembangunan berkelanjutan yang menggabungkan konservasi dengan peningkatan ekonomi masyarakat.

Tianyar merupakan proyek restorasi terumbu karang berbasis masyarakat terbesar di Bali Utara setelah proyek Biorock Pemuteran yang dimulai tahun 2000. Smithsonian Magazine menyebut, Biorock Pemuteran menjadi pionir teknologi terumbu karang buatan di Bali dengan metode elektrolisis.

Akses dan Fasilitas Wisata

Desa Tianyar dapat diakses melalui jalur darat dari Denpasar dengan perjalanan sekitar 2-2,5 jam melewati Klungkung dan Amlapura. Jalan menuju savana dalam kondisi baik namun pengunjung disarankan menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa mobil karena transportasi umum terbatas.

Fasilitas wisata di desa masih sederhana namun masyarakat lokal menyediakan homestay dan warung makan tradisional. Tersedia program volunteer bagi wisatawan yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan konservasi.

Waktu terbaik berkunjung adalah pagi hari sekitar pukul 06.00-10.00 untuk menghindari terik matahari di savana. Untuk kegiatan snorkeling dan diving di area konservasi terumbu karang tersedia operator lokal yang telah tersertifikasi.

Potensi Ekowisata Berkelanjutan

Model pengembangan wisata di Tianyar menggabungkan konservasi lingkungan dengan pemberdayaan masyarakat lokal. Dikutip dari laman Conservation Diver, program ini telah menjadi rujukan internasional untuk restorasi terumbu karang berbasis masyarakat.

Pengembangan ekowisata di Tianyar tidak hanya fokus pada aspek ekonomi namun juga edukasi konservasi. Wisatawan dapat belajar langsung tentang restorasi ekosistem laut dan pentingnya menjaga keseimbangan alam.

Kolaborasi antara masyarakat lokal organisasi konservasi dan pemerintah menciptakan model pariwisata berkelanjutan yang dapat direplikasi di daerah lain. Desa Tianyar membuktikan bahwa konservasi dan pariwisata dapat berjalan beriringan untuk kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.