Danau Kaco, Permata Biru yang Bersinar di Hutan Jambi

Danau Kaco dengan air jernih berwarna biru kehijauan
Sumber :
  • https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/dd/DANAU_KACO.jpg

Wisata, VIVA Bali – Di kedalaman hutan belantara Jambi, tersembunyi sebuah danau mungil seluas 90 meter persegi yang menyimpan keajaiban. Danau Kaco, dengan airnya yang jernih berwarna biru kehijauan, mampu bercahaya saat malam hari di bawah sinar bulan purnama.

Fenomena Magis di Ketinggian 1.289 Meter

Danau Kaco terletak di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, tepatnya di Kabupaten Kerinci, Jambi. Dikutip dari laman resmi Portal Informasi Indonesia, danau yang berada pada ketinggian 1.289 meter di atas permukaan laut ini memiliki keunikan air yang sangat jernih hingga dasar danau terlihat jelas. Dikutip dari laman Radio Republik Indonesia, arti kata Kaco sendiri adalah kaca yang jika dijabarkan berarti danau sebening kaca.

Fenomena paling menakjubkan dari Danau Kaco adalah kemampuan airnya untuk bercahaya atau berkilau pada malam hari, terutama saat bulan purnama. Cahaya bulan yang memantul di permukaan air yang jernih menciptakan efek berkilau yang memukau mata.

Air danau yang berwarna biru kehijauan ini juga menjadi habitat ikan semah, spesies ikan endemik yang dilindungi. Kejernihan air yang luar biasa memungkinkan pengunjung melihat ikan-ikan ini berenang dengan bebas di dasar danau.

Perjalanan Menantang Menuju Surga Tersembunyi

aliran sungai di hutan mengalir ke Danau Kaco

Photo :
  • https://www.wildsumatra.com/wp-content/uploads/2016/11/sitting-on-a-tree-over-the-brilliantly-blue-lake-kaco.jpg

Untuk mencapai Danau Kaco, wisatawan harus melalui perjalanan yang cukup menantang namun sepadan dengan keindahan yang ditawarkan. Dikutip dari laman Jaringan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf, danau ini menjadi bagian dari Lake Kaco Trail dalam tur pengamatan burung Kerinci Paradise Birding Tour.

Perjalanan dimulai dari Kota Jambi dengan berkendara selama 10 jam menuju Sungai Penuh, dilanjutkan 45 menit ke Desa Lempur. Dari desa, pengunjung harus berjalan kaki sejauh 8 kilometer melalui hutan tropis yang masih alami untuk mencapai danau.

Selama perjalanan trekking, wisatawan akan melewati Air Terjun Seluang Besisik yang menjadi pemberhentian untuk beristirahat. Trek menuju danau cukup menantang dengan medan berbatu dan tanah yang licin, namun pemandangan hutan tropis yang asri akan menemani setiap langkah.

Kekayaan Biodiversitas Taman Nasional Kerinci Seblat

Ikan Semah, spesies ikan endemik danau kaco t

Photo :
  • https://steemitimages.com/DQmT2t2bAXKozJ6xzcvPyAAW23qg2ieQrsFhiJoHASXfEQC/20171208_114253.jpg

Menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal internasional dari European Alliance for Innovation, Danau Kaco merupakan bagian dari ekosistem Taman Nasional Kerinci Seblat yang kaya akan biodiversitas. Kawasan ini menjadi habitat berbagai spesies langka, termasuk harimau sumatera, gajah sumatera, dan berbagai jenis burung endemik.

Dikutip dari laman Satu Data Indonesia, kawasan Kerinci Seblat menjadi rumah bagi 13 spesies katak yang hidup di habitat air bergerak cepat, dengan ketinggian habitat mulai dari 0 hingga 1.900 meter di atas permukaan laut. Keberagaman ini menunjukkan pentingnya konservasi kawasan hutan tropis Sumatera.

Kawasan ini juga tercatat dalam Situs Warisan Dunia UNESCO sebagai bagian dari Tropical Rainforest Heritage of Sumatra bersama Taman Nasional Gunung Leuser dan Bukit Barisan Selatan.

Pengelolaan Berbasis Masyarakat

Danau Kaco dikelola oleh masyarakat lokal Desa Lempur dengan sistem konservasi berbasis komunitas. Biaya masuk untuk wisatawan domestik sebesar Rp15.000, sementara wisatawan asing dikenakan tarif Rp150.000.

Menurut laman Wild Sumatra, sebuah platform wisata alam internasional, Danau Kaco menjadi salah satu destinasi unggulan di kawasan Kerinci yang menawarkan pengalaman unik bagi pecinta alam dan fotografi. Danau ini sering menjadi tujuan para peneliti dan fotografer yang ingin mengabadikan fenomena cahaya alami yang langka.

Masyarakat setempat juga menjaga kelestarian danau dengan menerapkan aturan ketat bagi pengunjung, termasuk larangan membuang sampah dan menggunakan sabun atau deterjen di sekitar danau.

Tips Berkunjung ke Danau Kaco

Waktu terbaik mengunjungi Danau Kaco adalah saat musim kemarau antara Juni hingga September ketika akses jalan relatif lebih mudah. Untuk menyaksikan fenomena cahaya danau, pengunjung disarankan datang saat malam hari dengan bulan purnama.

Persiapan fisik yang baik sangat diperlukan mengingat trek sepanjang 8 kilometer dengan medan yang menantang. Bawa perlengkapan trekking yang memadai, termasuk sepatu gunung, jaket, dan persediaan air yang cukup.

Pengunjung juga disarankan bermalam di homestay Desa Lempur untuk menikmati suasana desa dan mempersiapkan diri sebelum melakukan trekking ke danau keesokan harinya.