Menjaga Rinjani Tetap Lestari, Pemerintah Dorong Wisata Alam Berbasis Ramah Lingkungan

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal dan Menhut Raja Juli Antoni
Sumber :
  • IG: @biroadpimntb

Lombok Timur, VIVA Bali –Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Lalu Muhamad Iqbal, kembali menegaskan pentingnya pelestarian Gunung Rinjani sebagai tanggung jawab bersama lintas generasi. Penegasan ini disampaikannya saat mendampingi Menteri Kehutanan RI, Dr. Raja Juli Antoni, dalam kunjungan lapangan ke kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Senin, 19 Mei 2025.

“Ini sejalan dengan konsep sustainable tourism, pariwisata yang berkelanjutan. Kalau kita eksploitasi berlebihan, maka hanya generasi kita yang bisa menikmati Rinjani. Kita ingin generasi mendatang juga merasakan keindahannya,” ujar Gubernur Iqbal di hadapan petugas TNGR dan para pendaki.

Kunjungan ini juga difokuskan pada evaluasi implementasi program "zero waste" yang kini diterapkan kepada seluruh pendaki Rinjani. Gubernur Iqbal menyampaikan apresiasi atas sistem pengelolaan sampah yang dinilai semakin membaik dari waktu ke waktu.

“Saya melihat inisiatif teman-teman TNGR semakin baik, semakin ramah lingkungan. Ini bukan sekadar formalitas, tapi bentuk komitmen nyata dalam menjaga Rinjani tetap lestari,” ungkapnya.

Dalam penjelasannya, Gubernur menyebutkan bahwa sampah yang dibawa turun dari gunung tidak akan langsung dibuang, namun diolah kembali. “Sampah yang turun bisa dijadikan gantungan kunci, atau didaur ulang menjadi produk lain yang bernilai. Ini upaya konkret agar Rinjani tidak menjadi tempat penumpukan limbah,” jelasnya.

Menteri Kehutanan, Dr. Raja Juli Antoni, yang turut serta dalam peninjauan hingga Pos II jalur pendakian, juga memuji kolaborasi antara pemerintah daerah dan pengelola TNGR. Ia menyebut program zero waste sebagai contoh praktik pelestarian yang bisa direplikasi di kawasan konservasi lain di Indonesia.

“Apa yang dilakukan di Rinjani ini bisa jadi role model nasional dalam pengelolaan wisata alam berbasis kelestarian lingkungan,” ucap Menteri.