Pemerintah Menegaskan Tindak Cepat Kasus Keracunan Massal di Bandung Barat
- https://www.viva.co.id/berita/nasional/1850575-istana-janji-tangani-kasus-keracunan-mbg-di-bandung-barat?page=all
Jakarta, VIVA Bali – Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) RI, Juri Ardiantoro memastikan pemerintah segera menindaklanjuti kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Bandung Barat usai mengonsumsi menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kemudian, Juri Ardianto juga menegaskan bahwa langkah cepat telah ditempuh untuk mengatasi persoalan ini.
"Tentu saja semua hal yang terjadi baik menyangkut keracunan, atau mungkin ada isu lain yang tidak pas dalam penyelenggaraan MBG ini menjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Dan pemerintah sudah mengambil langkah-langkah cepat untuk mengatasi masalah ini," ujar Juri Ardiantoro di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Rabu 24 September 2025.
Selain itu, Wamensesneg menambahkan jika program MBG tidak akan dihentikan meski tengah menghadapi masalah.
Menurut Juri Ardiantoro, program yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto ini membawa manfaat besar bagi anak-anak di seluruh Indonesia.
"Yang penting kita menyelamatkan program yang baik ini karena program ini dibutuhkan oleh anak-anak kita, oleh masyarakat kita. Sehingga jangan sampai terjadi demoralisasi dalam program ini karena kasus-kasus itu," kata Wakil Menteri Sekretaris Negara, dilansir dari viva.co.id.
Meski ada desakan dari sebagian masyarakat agar Program MBG dihentikan sementara, Juri Ardiantoro menegaskan keputusan pemerintah akan mempertimbangkan banyak aspek.
“Tentu ini akan menjadi masukan yang baik buat pemerintah. Tapi sampai hari ini MBG akan tetap jalan dan masalah-masalah yang terjadi segera akan diatasi, dievaluasi, dicari jalan keluar sehingga seperti kata pak presiden MBG betul-betul menjadi program yang memang dibutuhkan anak-anak," papar Wamensesneg.
Sementara itu, Bupati Bandung Barat Ritchie Ismail menetapkan kasus keracunan massal di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, sebagai kejadian luar biasa (KLB) setelah jumlah korban terus bertambah.
Diketahui, data Dinas Kesehatan mencatat total korban mencapai 364 siswa dari berbagai tingkatan sekolah, hingga Selasa 23 September 2025.
"Proses investigasi sedang berjalan, dan hari ini Pemkab Bandung Barat mempercepat penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) agar langkah penanganan medis dan pencegahan bisa lebih cepat,” ujar Ritchie Ismail.
Kemudian, Bupati Bandung Barat juga menyampaikan duka dan keprihatinannya atas peristiwa keracunan massal.
"Saya turut prihatin dan menyampaikan doa serta dukungan bagi seluruh siswa dan keluarga yang terdampak. Keselamatan dan kesehatan siswa adalah prioritas utama kami," ucap Bupati Bandung Barat.
Selain itu, Ritchie Ismail juga menyebut jika sebagian besar korban mengalami gejala ringan hingga sedang. Namun, ratusan siswa tetap harus menjalani perawatan intensif di posko maupun rumah sakit.
"Perawatan terbaik untuk siswa fokus utama," tegas Bupati Bandung Barat, Ritchie Ismail.
Ritchie Ismail menambahkan jika Pemkab Bandung Barat bersama dinas terkait tengah melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap dapur MBG di Cipongkor. Pemeriksaan dilakukan mulai dari aspek perizinan, sertifikasi, hingga standar pengolahan makanan.
Dugaan sementara, muncul dari keterangan siswa dan guru yang menyebut sebagian makanan berbau tak sedap serta berlendir sehingga tidak layak konsumsi.