BPBD Mataram Gencarkan Edukasi Mitigasi Banjir di Sempadan Sungai

Kepala BPBD Kota Mataram, Akhmad Muzaki.
Sumber :
  • https://mataram.antaranews.com/berita/488329/bpbd-kota-mataram-edukasi-warga-di-sempadan-sungai

Mataram, VIVA Bali – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menggencarkan edukasi mitigasi banjir kepada masyarakat yang tinggal di sempadan sungai. Langkah ini dilakukan sebagai upaya pencegahan bencana akibat tingginya intensitas hujan.

 

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Kota Mataram, Akhmad Muzaki, menjelaskan bahwa pihaknya tidak hanya  turun memberikan bantuan kepada warga. Tetapi, juga menyampaikan edukasi mengenai bahaya tinggal di bantaran sungai.

 

“Kami ingin masyarakat lebih paham risiko yang mereka hadapi, sehingga ke depan bisa lebih bijak dalam membangun rumah,” ujar Kepala BPBD Kota Mataram, Akhmad Muzaki.

 

Tak hanya itu, Muzaki mencontohkan peristiwa longsor yang terjadi di Kelurahan Rembiga pekan lalu. ketika hujan deras memicu peningkatan debit air sungai hingga mengakibatkan pagar rumah warga roboh.

 

Berdasarkan hal itu, pagar tersebut berada terlalu dekat dengan sempadan sungai yang seharusnya tidak boleh dijadikan lokasi bangunan. Walaupun demikian, Menurut Muzaki, kasus itu menjadi pelajaran berharga.

 

Meskipun lahan merupakan milik pribadi, membangun terlalu dekat dengan sungai sangat rawan dan membahayakan keselamatan penghuni. Edukasi ini diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat agar memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan ketika mendirikan bangunan.

 

Selain edukasi, BPBD juga memberikan bantuan berupa bahan makanan, selimut, serta karung berisi pasir yang difungsikan sebagai tanggul darurat untuk mengurangi dampak banjir. Sementara untuk perbaikan tembok yang roboh, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim), serta Dinas PUPR Kota Mataram.

 

“Kami berharap pengalaman ini bisa menjadi pengingat bagi seluruh warga di sempadan sungai, bukan hanya yang terdampak langsung. Jangan sampai kejadian serupa terulang karena kelalaian membangun di lokasi rawan,” tegas Muzaki. Kamis, 18 September 2025.

Lebih lanjut, Muzaki menambahkan, banjir bandang yang terjadi pada 6 Juli 2025 sudah cukup menjadi alarm peringatan. Kepala BPBD Mataram, menegaskan bahwa sempadan sungai tidak layak dijadikan tempat tinggal, apalagi lokasi pembangunan permanen.