Jaksa Agung Ancam Mutasi Kajati dan Kajari yang Minim Tangani Kasus Korupsi
- Dewi Umaryati/ VIVA Bali
Denpasar, VIVA Bali –Jaksa Agung ST Buhanuddin menyoroti minimnya penanganan kasus korupsi di jajaran Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali.
Hal ini diungkapkan Jaksa Agung di sela meresmikan sejumlah fasilitas pendukung di Kejati Bali.
“Coba mana Aspidsusnya (Asisten Pidana Khusus), berapa produk Pidsus di Kejati Bali,” tanya Jaksa Agung.
Saat mendapat jawaban bahwa Kejati Bali menangani tiga kasus korupsi di tahun ini, Burhanuddin kaget.
“Innalillahi wainnaillahi rojiun. Ayo siapa yang punya kasus korupsi kurang dari tiga daripada saya mutasi ke asisten bidang barang bukti,” ancam Jaksa Agung.
Burhanuddin juga menyoroti masih menemukan pejabat sekelas Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) yang tak berprestasi.
“Sampai sekarang saya masih menemukan kajari yang oon gitu. Mohon maaf di sini omongan saya agak keras. Padahal ada Kasi-kasi (kepala seksi) yang masih muda berprestasi. Oh Mungkin karena dia jadi kajari saudara atau temannya siapa, saya nggak mau lagi yang kayak gini,” ungkap Jaksa Agung Burhanuddin.
Jaksa agung memaparkan saat ini jajaran kejaksaan agung memiliki bank talent 1.300 jaksa berpangkat 4A di seluruh Indonesia
Burhanuddin mengaku tak segan untuk menggeser pejabat yang tak berprestasi.
“Siapa yang tidak berprestasi akan saya geser (mutasi). silakan saja, saya tidak peduli anak, saudara atau keponakan siapa. Kalau berprestasi silakan diusulkan,” ujar Jaksa Agung.
Burhanuddin tak menyangkal saat mutasi kajati dilakukan, puluhan nama diusulkan untuk menduduki jabatan sebagai kajari.
“Yang diusulkan yang berprestasi dan punya otak karena mohon maaf di lapangan masih banyak ditemukan kajari yang nggak ngerti apa-apa, ngertinya cuma duit,” sindir Jaksa Agung.
Burhanuddin mengungkap saat ini Adhyaksa menjadi institusi yang dipercaya masyarakat dalam hal pemberantasan korupsi.
“Kalau boleh flashback ke masa lalu, kita pernah merasakan pakai baju dinas aja malu karena cibiran dari masyarakat. Tukang bersih-bersih perkara tapi masih banyak yang korupsi,” kenang Burhanuddin.
Jaksa Agung berpesan agar imej positif ini dapat dipertahankan.