Dibuka Oktober Mendatang, Mawatu sebagai Pusat Kota Terpadu di Labuan Bajo dengan Gaya Hidup Moderen
- Dok.Vasanta Group/VIVA Bali
Labuan Bajo, VIVA Bali – Seiring dengan ditetapkannya Labuan Bajo sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia (DPSPI), kebutuhan akan infrastruktur modern dan andal semakin penting.
Untuk melengkapi kebutuhan destinasi wisata super prioritas itu, Mawatu hadir sebagai pusat kota terpadu pertama sekaligus destinasi gaya hidup modern di Labuan Bajo, yang menggabungkan pariwisata, komersial, dan keberlanjutan dengan dukungan infrastruktur kelas dunia.
CEO Vasanta Group Denny Asalim mengungkapkan, Mawatu dibangun di atas lahan seluas 12 hektar di tepi pantai Batu Cermin.
"Mawatu dirancang untuk memperkuat infrastruktur Labuan Bajo sekaligus menciptakan sebuah destinasi baru yang dinamis," kata Denny dalam siaran pers yang diterima Bali.viva.co.id pada Selasa, 26 Agustus 2025.
Ia menjelaskan, kawasan ini memiliki kapasitas cadangan air bersih 700 m³ melalui kerja sama dengan PDAM Labuan Bajo dan teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) serta pasokan listrik 6,2 MW dari PLN yang diperkuat dengan kesiagaan generator.
Jalur pedestrian ramah lingkungan menghubungkan area pantai, amphitheater, hingga zona komersial untuk mendorong mobilitas yang aman dan nyaman.
"Mawatu dijadwalkan resmi dibuka untuk publik mulai Oktober 2025," ucapnya.
Di dalam pusat kota terpadu di Labuan Bajo itu juga terdapat merek nasional terkemuka, seperti Alto Mare, Sensatia, Cinema XXI, Vineyard, Guardian Pharmacy, Native, hingga Charis Se’i, serta menghadirkan beach club yang dikelola oleh LYD Group.
Kehadiran brand-brand tersebut memperkuat positioning Mawatu sebagai destinasi gaya hidup baru di Labuan Bajo.
“Kami sangat antusias melihat Mawatu segera rampung dan siap menyambut publik pada Oktober 2025,” ujar Denny.
“Yang membuat kami lebih bersemangat adalah semakin banyak brand lokal yang menunjukkan minat untuk berkolaborasi seiring dengan kemajuan pembangunan Mawatu," imbuhnya.
Denny menyebut, Mawatu tidak sekadar proyek, akan tetapi pencapaian ini mencerminkan komitmenya dalam menghadirkan pusat kota berkelanjutan dengan infrastruktur kuat, yang mampu mendukung perekonomian lokal, menjaga keindahan alam dan sekaligus membuka Labuan Bajo ke dunia internasional.