Wamenparekraf Minta Tidak Ada Diskriminasi Terhadap Wisatawan Domestik

Ni Luh Puspa minta jangan diskriminasi wisatawan domestic di Bali
Sumber :
  • https://www.antaranews.com/berita/4916013/wamenpar-minta-jangan-diskriminasi-wisatawan-domestik

Peristiwa, VIVA Bali – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Ni Luh Enik Ermawati atau yang akrab disapa Ni Luh Puspa, menegaskan pentingnya tidak adanya diskriminasi terhadap wisatawan domestik. Pernyataan ini disampaikan Wamenparekraf dalam berbagai kesempatan, termasuk saat mengisi kuliah umum di Denpasar, Bali pada 21 Juni 2025.

Menurut Ni Luh Puspa, kontribusi wisatawan domestik terhadap sektor pariwisata nasional sangat signifikan dan tidak boleh diabaikan. Data menunjukkan bahwa pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di seluruh destinasi wisata di Indonesia mencapai 1 miliar kunjungan sepanjang tahun 2024. Angka ini bahkan melampaui catatan kunjungan sebelum pandemi COVID-19 yang berada di angka 722,2 juta kunjungan.

Wamenparekraf menyatakan bahwa pemulihan sektor pariwisata pasca-pandemi yang kuat dan cepat ini tidak lepas dari peran penting wisatawan domestik sebagai tulang punggung pariwisata nasional. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa daerah pariwisata tidak boleh hanya mengutamakan wisatawan mancanegara dan melupakan potensi besar dari wisatawan domestik.

Saat ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah fokus pada pengembangan pariwisata berkualitas. Namun, Ni Luh Puspa meluruskan bahwa konsep berkualitas ini bukan berarti hanya menyasar segmen tertentu. Sebaliknya, pariwisata berkualitas yang dimaksud adalah perbaikan menyeluruh di dalam negeri, sehingga seluruh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, mendapatkan pengalaman berwisata yang berkualitas melalui lingkungan yang sehat, tempat yang aman dan nyaman, serta interaksi positif dengan masyarakat lokal tanpa merasa terancam atau diskriminasi.

Pada tahun 2025, Kemenparekraf menargetkan pergerakan wisatawan domestik mencapai 1,08 miliar dan kunjungan wisatawan mancanegara antara 14,6 juta hingga 16 juta. Diharapkan sektor pariwisata tahun ini dapat menyumbangkan devisa hingga USD 22,1 miliar dan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 4,6%.

 

Tantangan dalam Menarik Wisatawan Domestik

Meskipun potensi wisatawan domestik besar, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan keberlanjutan sektor ini:

Edukasi dan Pemasaran: Masih banyak destinasi domestik yang belum dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sendiri. Perlu ada upaya edukasi dan pemasaran yang lebih gencar untuk memperkenalkan keindahan dan keunikan destinasi lokal.

Kualitas Layanan: Meskipun Wamenparekraf menekankan pariwisata berkualitas untuk semua, implementasinya di lapangan masih bervariasi. Kualitas layanan, kebersihan, keamanan, dan keramahan perlu terus ditingkatkan agar wisatawan domestik merasa nyaman dan ingin kembali.

Harga yang Kompetitif: Terkadang, harga paket wisata domestik atau transportasi ke destinasi lokal bisa terasa lebih mahal dibandingkan dengan beberapa destinasi di luar negeri. Ini menjadi pertimbangan penting bagi wisatawan domestik.

Pengalaman yang Autentik: Wisatawan domestik juga mencari pengalaman yang autentik dan berbeda. Mengembangkan produk wisata yang unik, melibatkan masyarakat lokal, dan menawarkan aktivitas yang menarik bisa menjadi daya tarik tersendiri.

 

Dengan fokus pada pembangunan pariwisata berkualitas yang inklusif, tanpa diskriminasi, serta terus mengatasi tantangan yang ada, Indonesia bisa semakin mengoptimalkan potensi besar dari pasar wisatawan domestik. Ini akan menjadi kunci untuk mencapai target ambisius Kemenparekraf di tahun 2025 dan seterusnya.