Pelestarian Budaya dan Daya Tarik Wisata, Gawe Nelayan Dusun Mangsit Disambut Meriah
- Moh. Helmi/ VIVA Bali
Lombok Barat, VIVA Bali –Suasana khidmat sekaligus meriah mewarnai pesisir Dusun Mangsit, Desa Senggigi, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, Senin, 23 Juni 2025. Ratusan warga dari berbagai usia tumpah ruah ke pantai dalam rangka mengikuti acara tahunan Gawe Nelayan, sebuah tradisi syukuran masyarakat pesisir atas hasil laut, serta doa bersama demi keselamatan para nelayan.
Masyarakat mengenakan pakaian adat Sasak, membawa aneka hidangan seperti ketupat, urap, telur, dan buah-buahan. Prosesi berlangsung semarak dengan iringan Gendang Beleq, menciptakan nuansa tradisional yang kuat. Para peserta berjalan kaki menuju pantai, membentuk arak-arakan budaya yang tidak hanya sarat makna spiritual, tetapi juga menjadi tontonan menarik bagi pengunjung.
"Ini adalah kali kedua Gawe Nelayan diadakan di Dusun Mangsit. Antusiasme warga luar biasa. Harapan saya, acara seperti ini bisa dilaksanakan secara merata di seluruh dusun Desa Senggigi," ujar Kepala Desa Senggigi,Mastur, saat ditemui di lokasi.
Mastur juga menegaskan bahwa kegiatan semacam ini layak dijadikan agenda tahunan pariwisata daerah.
"Wisatawan sangat menyukai tradisi seperti ini. Saya berharap Gawe Nelayan bisa masuk dalam kalender event Pemkab Lombok Barat. Festival Senggigi juga sebaiknya dihidupkan kembali setelah dua tahun vakum. Senggigi butuh perhatian nyata," tegasnya.
Dukungan terhadap acara ini turut disampaikan oleh PLT Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Barat, Husnul Zohrah. Ia menilai acara ini sangat bernilai dari sisi pelestarian budaya dan pengembangan destinasi.
"Gawe Nelayan adalah bentuk kearifan lokal yang tidak boleh hilang. Tradisi ini bisa menjadi atraksi unggulan yang menyuguhkan pengalaman wisata yang autentik di Senggigi," ungkapnya.