TPA Kebon Kongok Krisis dan Sampah Menggunung, NTB Hadapi Ancaman Lingkungan Serius

Tumpukan sampah di TPA Kebon Kongok kian mengkhawatirkan
Sumber :
  • Moh Helmi/ VIVA Bali

Lombok Barat, VIVA Bali –Persoalan pengelolaan sampah di Lombok Barat dan Kota Mataram kini memasuki fase kritis. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok diprediksi hanya mampu menampung sampah hingga satu tahun ke depan.

Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhammad Iqbal, dalam momentum peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang digelar pekan lalu, Senin, 9 Juni 2025.

“Melihat kondisi TPA Kebon Kongok saat ini, kita hanya punya waktu satu tahun untuk memikirkan ke depan bagaimana menangani persoalan sampah. Baik Kota Mataram, Lombok Barat, maupun provinsi, semua harus bertindak bersama,” tegas Gubernur Iqbal dalam keterangannya di hadapan awak media.

Menurutnya, permasalahan sampah tidak bisa diserahkan kepada satu pihak saja. Ia menegaskan perlunya sinergi antara Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, dan Pemerintah Kota Mataram.

“Jika kita tidak bergerak sekarang, kita akan berhadapan dengan krisis lingkungan yang lebih besar. Tidak cukup hanya membuang ke TPA, kita harus selesaikan masalah ini dari sumbernya – dari rumah tangga, dari dusun, dari lingkungan,” ujarnya.

Gubernur Iqbal juga menekankan pentingnya pengurangan volume sampah yang dikirim ke TPA, melalui edukasi masyarakat, perluasan program daur ulang, serta penerapan teknologi pengolahan sampah yang lebih modern.

“Jangan semua sampah langsung dibuang ke TPA. Harus ada upaya serius untuk memilah, mengurangi, dan mengelola sampah sejak di tingkat rumah tangga,” tambahnya.