Kandang Kambing Anda Dibersihkan Juma’ari Secara Gratis dan Malah Dapat Cuan, Kok Bisa?
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Bali –Kandang kambing identik kotor dan bauk arena kotoran, kencing kambing serta sisa pakan, bukanlah hal yang baru yang bisa ditemukan di lingkungan sekitar. Namun kali ini kandang kambing bisa dibersihkan dari kotoran kambing secara gratis dan malah bisa mendapatkan cuan.
Adalah Juma’ari yang kini mulai menjelajahi kandang-kandang kambing yang tersebar di seluruh wilayah Kecamatan Wongsorejo serta bebebarapa wilayah di kecamatan yang lain.
Warga Dusun Galekan, Desa Bajulmati. Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur justru akan semakin sumringah saat menemukan kandang kambing yang dipenuhi dengan kotoran kambing.
Bulatan-bulatan kotoran kambing yang berserakan tersebut langsung dikumpulkan bersama beberapa pekerjanya dengan sigap.
Bulatan kotoran kambing yang dimanfaatkan untuk pupuk
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
“Kami memang mencari srintil (kotoran kambing) yang selama ini dianggap sampah dan bisa menimbulkan bau yang tidak sedang,” ujar Juma’ari.
Selama beberapa tahun belakangan, Juma’ari banyak membersihkan kandang-kandang kambing yang justru bukan miliknya.
“Kandang kambing anda kami bersihkan secara gratis. Dan malah anda kami bayar. Apa tidak mantap serta menguntungkan itu,” kelakar Juma’ari sambil terkekeh pada Bali.viva.co.id.
Ditangan dingin Juma’ari tersebut, kotoran kambing yang selama ini dianggap menimbulkan bau dan mengganggu ternyata bisa diubah menjadi cuan.
Juma
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
“Srintil yang kami dapatkan dari kandang kambing kita kumpulkan dan kita olah untuk bisa menjadi pupuk organik dengan cara yang cukup sederhana. Hanya bisa kesabaran dan keuletan saja,” tutur Juma’ari.
Penggunaan pupuk organik bagi Juma’ari sangat membantu mengembalikan unsur-unsur yang dibutuhkan tanah yang rusak akibat penggunaan pupuk kimia secara berlebihan.
“Petan ikan sampai sekarang masih banyak sekali mengeluhkan terkait sulitnya untuk mendapatkan pupuk kimia. Jika bersedia beralih ke organik, justru sangat menguntungkan petani karena harga lebih murah dan menguntungkan,” kata Juma’ari.
Namun akibat minimnya sosialisasi serta pemahaman terkait banyaknya manfaat dari pupuk organik membuat peminat pupuk organik sangat minim.
“Jika areal pertanian menggunakan pupuk organik, petani akan mendapatkan keuntungan ganda. Harga pupuk sangat murah dan tidak merusak unsur tanah,” jelas Juma’ari.
Berdasarkan literasi yang berhasil dibaca dari beberapa sumber, Juma’ari berpendapat penggunaan pupuk organic pada pertanian tidak merusak kondisi tanah namun justru meningkatkan kualitas tanah pertanian.
“Jika pupuk kimia, semakin banyak digunakan diyakini akan menghasilkan panen yang melimpah tapi unsur tanah rusak tapi pupuk organik tidak demikian. Hasil panen tetap melimpah tanpa merusak unsur tanah pertanian,” jlentreh Juma’ari.
Kini Juma’ari terus berkeliling dari kandang ke kandang untuk membersihkan kandang kambing warga dan mengolahnya menjadi bisnis yang cukup menjanjikan.