Seba Baduy, Ritual Syukur yang Tak Lekang oleh Zaman
- https://www.mlki.or.id/19-free-ways-to-enjoy-the-summer/
Lebih jauh, Seba adalah cermin identitas. Di tengah modernisasi yang cepat, tradisi ini menjadi pengingat bahwa masyarakat Baduy tetap teguh pada adatnya, bahwa langkah kaki mereka bukan hanya menuju kota, tetapi menuju penguatan jati diri.
Meriah tapi Sederhana
Sesampainya di kota, suasana menjadi meriah. Warga Baduy duduk bersila, sesepuh adat berbicara dengan bahasa yang tegas tapi penuh makna. Mereka menyerahkan hasil bumi sebagai simbol persembahan. Pemerintah menyambut dengan hormat, sementara masyarakat sekitar ikut menyaksikan, terkadang kagum melihat keteguhan adat yang begitu kuat di tengah zaman modern.
Meski sederhana, Seba selalu meninggalkan kesan mendalam. Bukan pesta hura-hura, melainkan pesta syukur dan pesan moral yang menggetarkan.
Tantangan di Era Modern
Namun, tidak bisa dipungkiri, Seba menghadapi tantangan. Perjalanan jauh sering terkendala kesehatan, usia, atau keterbatasan fisik. Modernisasi juga membawa pengaruh, membuat generasi muda tergoda oleh kenyamanan zaman baru.
Tetapi, hingga kini Seba tetap bertahan. Bagi orang Baduy, hilangnya Seba sama dengan hilangnya jati diri. Maka, meski berat, mereka tetap berjalan, tetap membawa hasil bumi, tetap menyampaikan pesan leluhur.