Hati-hati Mangga Bisa Jadi Berbahaya Jika Dikonsumsi
- Sumber https://www.pexels.com/search/mango/
Lifestyle, VIVA Bali –Meskipun mangga dikenal sebagai buah tropis yang lezat dan kaya nutrisi, ada beberapa kondisi kesehatan yang membuat sebagian orang perlu berhati-hati atau bahkan menghindari konsumsinya.
Salah satu perhatian utama adalah bagi penderita diabetes. Mangga memiliki indeks glikemik (GI) sekitar 51, yang tergolong rendah hingga sedang.
Namun, kandungan gula alami yang cukup tinggi dapat memengaruhi kadar gula darah jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Oleh karena itu, penderita diabetes disarankan untuk mengonsumsi mangga dalam porsi kecil dan memperhatikan respons tubuh mereka.
Selain itu, mangga mengandung senyawa urushiol, terutama pada kulitnya. Urushiol juga ditemukan pada poison ivy dan dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa individu.
Gejala alergi mangga dapat berupa ruam, gatal, atau pembengkakan di sekitar mulut dan wajah. Orang yang sensitif terhadap urushiol sebaiknya menghindari kontak langsung dengan kulit mangga.
Konsumsi mangga yang berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare atau kembung, terutama pada individu dengan sistem pencernaan yang sensitif. Hal ini disebabkan oleh kandungan serat dan gula yang tinggi dalam mangga.
Bagi ibu hamil, konsumsi mangga dalam jumlah wajar umumnya aman dan dapat memberikan manfaat nutrisi. Namun, penting untuk memperhatikan porsi dan memastikan bahwa mangga yang dikonsumsi tidak diproses dengan bahan kimia berbahaya.
Beberapa pedagang menggunakan kalsium karbida untuk mempercepat pematangan mangga, yang dapat meninggalkan residu berbahaya bagi kesehatan.
Secara keseluruhan, mangga adalah buah yang lezat dan bergizi, tetapi konsumsinya perlu disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing individu. Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau mengalami reaksi setelah mengonsumsi mangga, sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan.