Benarkah Bulan Suro itu Mistis?

Kirab Budaya Warga Desa Prigi sambut 1 Suro
Sumber :
  • https://infohaji.kemenag.go.id/moderasi-beragama/tradisi-suro-wujud-implementasi-kerukunan-i8bskf

2. Kirab Pusaka

Di Keraton Yogyakarta dan Surakarta, bulan Suro ditandai dengan kirab pusaka, yaitu arak-arakan benda-benda pusaka keraton yang disucikan. Ritual ini melambangkan penghormatan terhadap leluhur dan doa keselamatan.

3. Larangan dan Pantangan

Masyarakat Jawa meyakini bahwa bulan Suro bukan waktu yang tepat untuk mengadakan hajatan pernikahan atau pesta besar. Hal ini karena bulan ini dianggap sebagai momen sakral, sehingga harus dijalani dengan penuh kehati-hatian.

Filosofi Bulan Suro

Di balik berbagai ritualnya, bulan Suro mengajarkan manusia untuk introspeksi diri. Kesakralan Suro bukan sekadar mitos, melainkan cara masyarakat Jawa untuk menata kehidupan, menjaga keseimbangan batin, dan mendekatkan diri pada Tuhan.

Bulan Suro adalah simbol perpaduan antara nilai-nilai Islam dan budaya Jawa. Kesakralan bulan ini tercermin dari berbagai tradisi yang diwariskan turun-temurun, seperti tirakatan, kirab pusaka, hingga pantangan adat. Semua itu memperlihatkan betapa kuatnya spiritualitas dan filosofi hidup masyarakat Jawa.