Cara Menentukan Porositas Rambut untuk Memilih Perawatan yang Tepat
- https://www.vecteezy.com/photo/3219876-happy-smiling-womanly-brunette-lady-holding-her-straightness
Gaya Hidup, VIVA Bali – Setiap orang memiliki jenis rambut yang berbeda, dan salah satu faktor penting dalam merawatnya adalah memahami tingkat porositas rambut. Porositas rambut menentukan seberapa baik rambut menyerap dan mempertahankan kelembapan, sehingga berpengaruh langsung pada kesehatan dan penampilan rambut Anda.
Setiap orang memiliki tingkatan porositas rambut yang berbeda. Seorang dengan porositas rambut rendah biasanya memiliki kutikula yang tertutup rapat. Hal ini membuat rambut mampu menahan kelembapan lebih lama sehingga tidak mudah terlihat kering atau rusak. Namun, kekurangan pada tipe rambut dengan porositas rendah adalah perawatan seperti kondisioner, serum, atau hair mask sulit menembus batang rambut, produk cenderung menumpuk di permukaan rambut, rambut sulit dibasahi saat keramas, dan proses pengeringan membutuhkan waktu lebih lama.
Sementara itu, seorang dengan porositas rambut tinggi akan lebih mudah menyerap air maupun produk perawatan, tetapi kelembapannya juga cepat hilang. Itu sebabnya, rambut dengan porositas yang tinggi akan terlihat lebih kusut, kasar, dan mudah patah karena sulit mempertahankan kelembapan jangka panjang, dan rentan rusak akibat paparan panas, pewarnaan, atau bahan kimia.
Untuk menentukan jenis porositas rambut anda, ada beberapa test yang bisa anda lakukan sendiri,
1. Tes dengan Wadah Berisi Air atau Float Test
Ambil beberapa helai rambut dan masukkan ke dalam semangkuk air. Pastikan helaian rambut bersih dari residu seperti sampo atau bekas perawatan rambut lainnya karena dapat memengaruhi hasil akhirnya. Setelah itu, perhatikan dan tunggu beberapa menit. Jika rambut Anda langsung tenggelam ke bawah, artinya rambut memiliki porositas tinggi. Jika tenggelam sangat lambat, itu berarti rambut Anda memiliki porositas normal. Sedangkan rambut yang mengambang di permukaan atau tengah air, menandakan rambut memiliki porositas rendah.
2. Tes dengan Semprotan Air atau Spray Test
Cipratkan air atau gunakan botol semprot untuk membasahkan permukaan rambut. Pada rambut dengan porositas rendah, air akan membentuk butiran di permukaan. Sebaliknya, rambut dengan porositas tinggi akan langsung menyerap air dengan cepat. Untuk rambut dengan porositas sedang akan menyerap air secara perlahan.
Jika sudah dapat menentukan tingkat porositas rambut Anda, langkah selanjutnya adalah menentukan perawatan rambut yang sesuai.
Rambut dengan porositas yang rendah sebaiknya gunakan produk yang protein-free atau low protein agar lebih mudah diserap oleh rambut dan mengurangi penumpukan produk sehingga menyebabkan rambut lepek. Gunakan sampo dan kondisioner yang mengandung madu, dan hindari produk yang mengandung minyak. Penggunaan steamer, heat cap, atau shower cap saat menggunakan kondisioner agar produk terserap lebih baik.
Sementara itu untuk kondisi rambut dengan porositas yang tinggi, sebaiknya menggunakan produk yang deep-conditioning. Hindari keramas dengan air yang terlalu panas, menggunakan teknik leave-in conditioner atau hair oil untuk melindungi rambut dari panas.