Hidup di Kota Besar, Bisa Bikin Mental Lebih Rentan!
- https://www.freepik.com/free-photo/observation-urban-building-business-steel_1046153.
Lifestyle, VIVA Bali –Hidup di kota besar memang menawarkan banyak kesempatan seperti pekerjaan yang lebih beragam, fasilitas lengkap, hiburan gampang diakses. Tapi dibalik semua itu, ada konsekuensi yang sering terlupakan, yakni kesehatan mental yang lebih rentan terganggu dibanding mereka yang tinggal di pedesaan.
Urban Living dan Tekanan Mental
Studi menunjukkan bahwa orang yang tinggal di perkotaan memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kecemasan dan depresi. Faktor penyebabnya antara lain:
1. Polusi udara dan suara yang terus-menerus bisa meningkatkan kadar stres.
2. Kepadatan penduduk membuat interaksi jadi lebih penuh tekanan dan sering memicu rasa terisolasi.
3. Tuntutan pekerjaan di kota besar cenderung lebih tinggi, sering memicu burnout.
Bukti dari Riset
1. Menurut World Health Organization (WHO), tinggal di daerah perkotaan dapat meningkatkan risiko gangguan mental hingga 40% lebih tinggi dibandingkan di pedesaan.
2. Studi dari Nature (2011) menemukan bahwa bagian otak yang mengatur stres sosial lebih aktif pada orang yang tinggal di kota, membuat mereka lebih rentan terhadap tekanan mental.
3. Penelitian lain dari Lancet Psychiatry juga menyoroti hubungan antara paparan polusi udara dengan peningkatan risiko depresi dan kecemasan.
Kenapa Kota Bisa Memberatkan Mental?
1. Kurang ruang hijau – Minimnya taman dan ruang terbuka membuat orang jarang terhubung dengan alam, padahal alam bisa menurunkan stres.
2. Ritme hidup serba cepat – Semua serba dikejar waktu, bikin otak jarang benar-benar istirahat.
3. Kesepian di tengah keramaian – Ironisnya, meski dikelilingi banyak orang, rasa keterasingan justru lebih sering muncul.