Mitos dan Fakta Minum Air Es, Menguak Rahasia di Balik Segelas Kesegaran

Masih banyak mitos di masyarakat terkait minum air es
Sumber :
  • Sumber foto: hellosehat

Lifestyle, VIVA BaliBayangkan sebuah hari yang panas, di mana sinar matahari menyengat kulit dan udara terasa begitu kering. Di tangan Anda, segelas air es dengan butiran embun yang menetes di permukaannya tampak begitu menggoda. Saat tegukan pertama menyentuh lidah, tubuh terasa segar seketika. Namun, di balik kenikmatan ini, beredar banyak mitos yang membuat sebagian orang ragu. Apakah benar minum air es bisa menyebabkan flu? Atau bahkan membuat tubuh gemuk?

Untuk menjawab semua pertanyaan itu, mari kita telusuri satu per satu mitos dan fakta yang selama ini menyelimuti kebiasaan minum air es dengan pendekatan ilmiah, data yang jelas, dan penjabaran yang mendalam.

 

Mitos 1, Minum Air Es Menyebabkan Flu

Di banyak keluarga Indonesia, nasihat seperti “jangan minum air es, nanti pilek!” menjadi kalimat yang akrab sejak kecil. Namun, secara medis, flu tidak disebabkan oleh suhu makanan atau minuman, melainkan oleh virus influenza. Penularan flu lebih sering terjadi karena kontak dengan penderita atau melalui droplet saat seseorang bersin atau batuk (Halodoc).

Menurut penjelasan dari Dr. Sarah Simanjuntak, seperti dikutip dari Alodokter, suhu dingin dari air es mungkin membuat lapisan mukosa di hidung sedikit mengering atau terganggu sementara, tetapi tidak serta-merta menyebabkan flu. Jika daya tahan tubuh sedang lemah, mungkin seseorang akan lebih mudah tertular virus, namun air es bukan penyebab utamanya.