Sering Keliru, Ternyata Ini Bedanya Paskibra dan Paskibraka

Lifestyle, VIVA Bali – Setiap kali upacara bendera digelar pada 17 Agustus, sorotan utama selalu tertuju pada pasukan pengibar bendera yang berdiri gagah di lapangan. Mereka adalah simbol kedisiplinan, persatuan, sekaligus kebanggaan bangsa.

Namun, ternyata masih banyak masyarakat yang belum tahu bahwa ada perbedaan antara Paskibra dan Paskibraka. Apa saja perbedaan? Yuk, simak ulasannya di artikel ini.

Perbedaan Paskibra dan Paskibraka

Paskibra adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera. Mereka bertugas di tingkat sekolah, kecamatan, atau instansi.

Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. Mereka bertugas di upacara peringatan kemerdekaan di tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional.

Jadi, perbedaan utamanya ada di tingkat wilayah tugas mereka.

Siapa yang Bisa Jadi Paskibraka?

Berdasarkan aturan Kemenpora Nomor 14 Tahun 2017, anggota Paskibraka dipilih dari pelajar SMA sederajat kelas 10 dan 11. Seleksinya dilakukan berjenjang, mulai dari tingkat sekolah hingga nasional.

Menjadi anggota Paskibraka bukan hanya soal baris-berbaris, tetapi juga pembentukan karakter, kedisiplinan, serta penanaman nilai kebangsaan.

Formasi Barisan Paskibraka

Formasi Paskibraka terinspirasi dari angka kemerdekaan Indonesia, yaitu 17-8-45.

- Kelompok 17 → pemandu dan pengiring pasukan.

- Kelompok 8 → inti pasukan yang membawa bendera.

- Pasukan 45 → pengawal kehormatan yang biasanya berasal dari TNI atau Polri.

Sejarah Awal Paskibraka

Paskibraka pertama kali dibentuk pada tahun 1946 di Yogyakarta, ketika ibu kota dipindahkan ke sana. Presiden Soekarno memerintahkan Mayor Husein Mutahar untuk menyiapkan pasukan pengibar bendera pusaka.

Dari gagasan itu lahirlah Paskibraka sebagai simbol persatuan pemuda dari seluruh daerah Indonesia. Menariknya, Mutahar juga adalah pencipta lagu “Hari Merdeka” dan “Syukur” yang kerap dinyanyikan di upacara kemerdekaan.

Menjadi anggota Paskibraka adalah kehormatan besar. Selain bisa tampil di depan publik saat momen bersejarah, pengalaman ini juga menanamkan semangat nasionalisme yang tak ternilai.