Mengapa Karbohidrat Masih Penting dalam Diet Sehat Anda

Karbohidrat Musuh atau Teman?
Sumber :
  • https://goqii.com/blog/tag/carbohydrates

Lifestyle, VIVA Bali – Banyak diet ekstrem menghindari karbohidrat, padahal nutrisi ini penting bagi tubuh. Simak tujuh alasan mengapa Anda tetap membutuhkan karbohidrat dalam pola makan harian.

Selama bertahun-tahun, karbohidrat telah dijadikan kambing hitam dalam berbagai tren diet modern seperti keto atau low-carb diet. Banyak orang langsung mengeliminasi nasi, roti, bahkan buah-buahan karena dianggap memicu penambahan berat badan. Namun, ahli gizi justru menekankan bahwa karbohidrat adalah sumber energi utama yang dibutuhkan tubuh.

Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, tubuh manusia secara alami membutuhkan karbohidrat untuk berfungsi dengan optimal, terutama otak dan sistem saraf pusat. Berikut adalah tujuh alasan kuat mengapa Anda sebaiknya tetap mempertahankan karbohidrat dalam diet Anda.

1. Sumber Energi Utama Tubuh

Karbohidrat diubah menjadi glukosa, yang menjadi sumber energi primer bagi tubuh. Saat asupan karbohidrat berkurang drastis, tubuh harus memecah lemak dan protein sebagai sumber energi alternatif, yang justru bisa menyebabkan kelelahan dan kehilangan massa otot.

Sekitar 45–65% dari total kalori harian sebaiknya berasal dari karbohidrat kompleks seperti biji-bijian, buah, dan sayur.

2. Membantu Fungsi Otak Tetap Optimal

Otak menggunakan glukosa sebagai bahan bakar utamanya. Tanpa karbohidrat yang cukup, Anda mungkin akan merasa sulit berkonsentrasi, mudah lupa, dan mudah lelah secara mental. Kekurangan karbohidrat bisa memicu kabut otak atau brain fog.

3. Mendukung Kinerja Fisik Saat Berolahraga

Bagi orang yang aktif secara fisik, karbohidrat adalah bahan bakar utama. Atlet dan penggemar kebugaran biasanya mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat sebelum latihan untuk meningkatkan performa dan mengurangi risiko cedera akibat kelelahan.

Konsumsi karbohidrat yang cukup sebelum dan sesudah olahraga membantu pemulihan otot dan meningkatkan kapasitas latihan.

4. Menjaga Keseimbangan Hormon

Menghindari karbohidrat terlalu lama dapat mengganggu produksi hormon, terutama pada wanita. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat dalam jangka panjang bisa memengaruhi kadar hormon tiroid dan hormon reproduksi.

5. Kaya Serat untuk Sistem Pencernaan

Banyak makanan tinggi karbohidrat yang juga tinggi serat, seperti oat, quinoa, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Serat penting untuk kesehatan saluran cerna, membantu mencegah sembelit, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus.

Konsumsi serat juga membantu mengontrol gula darah dan menurunkan kadar kolesterol.

6. Menjaga Keseimbangan Gula Darah

Tidak semua karbohidrat menyebabkan lonjakan gula darah. Karbohidrat kompleks yang berasal dari biji-bijian utuh, buah, dan sayuran memiliki indeks glikemik rendah yang justru membantu menjaga kestabilan kadar gula darah.

7. Membantu Mood dan Kesehatan Mental

Karbohidrat memengaruhi produksi serotonin, yaitu hormon yang berperan dalam mengatur suasana hati. Diet rendah karbohidrat bisa menyebabkan iritabilitas, kecemasan, dan bahkan depresi pada beberapa individu.

Sebuah studi dari Archives of Internal Medicine menemukan bahwa partisipan yang menjalani diet rendah karbohidrat selama satu tahun mengalami suasana hati yang lebih buruk dibanding mereka yang menjalani diet seimbang.

Menghindari karbohidrat secara total bukanlah solusi terbaik untuk menurunkan berat badan atau menjaga kesehatan. Kuncinya adalah memilih jenis karbohidrat yang sehat dan menghindari yang olahan atau tinggi gula tambahan.

Karbohidrat kompleks dari sumber alami seperti gandum utuh, kentang, ubi, sayur, dan buah tetap penting untuk mendukung metabolisme, performa, dan kesehatan jangka panjang.