Apa Itu Slow Living dan Mengapa Semakin Banyak Orang Menerapkannya?
- https://www.freepik.com/free-photo/medium
Pergeseran menuju slow living didorong oleh berbagai faktor. Pandemi COVID-19, misalnya, memaksa banyak orang untuk melambat dan tinggal di rumah. Dari situ, muncul kesadaran akan pentingnya hidup yang lebih sederhana dan tidak terburu-buru. Masyarakat mulai merasakan manfaat dari kegiatan seperti memasak di rumah, berkebun, atau sekadar menikmati pagi tanpa gangguan gadget.
Menurut artikel dari Wonderfulness Magazine, slow living juga membuat seseorang lebih terhubung dengan dirinya sendiri. Ketika kita berhenti sejenak dari rutinitas, kita jadi lebih mampu mengenali apa yang benar-benar penting dan memberikan dampak positif bagi hidup kita.
Gaya Hidup atau Kebutuhan Zaman?
Bagi sebagian orang, slow living mungkin terdengar seperti gaya hidup idealis yang sulit diterapkan. Namun, kenyataannya, banyak yang mulai menyadari bahwa hidup lambat bukan berarti malas atau tidak produktif. Justru dengan memperlambat ritme, kita bisa menjalani hari dengan lebih fokus, bahagia, dan sehat secara mental.