Hustle Culture, Gaya Hidup Produktif atau Perangkap Kesehatan Mental?

Budaya Organisasi dan Kontribusinya
Sumber :
  • https://images.pexels.com/photos

- Gangguan fisik seperti migrain, insomnia, atau masalah pencernaan

Hustle culture tidak hanya dipicu individu, tetapi juga dilembagakan oleh sistem kerja. Beberapa perusahaan memberikan penghargaan kepada pegawai yang lembur lebih lama, tetapi tidak memperhatikan keseimbangan kerja-hidup. Akibatnya, banyak pekerja merasa harus bersaing dalam “siapa yang paling sibuk”.

Agar tidak terjebak dalam budaya kerja berlebihan, individu dan organisasi dapat melakukan langkah berikut:

1. Tetapkan jam kerja dan istirahat secara tegas

2. Hargai waktu luang dan libur sebagai hak, bukan kemewahan

3. Tidak membandingkan pencapaian diri dengan orang lain

4. Fokus pada hasil berkualitas, bukan kuantitas waktu