Ini Cara Menghindari Risiko Cacat Lahir Sebelum Kehamilan

Lifestyle, VIVA Bali –Banyak wanita hanya fokus pada pola makan saat hamil, padahal kebutuhan nutrisi—terutama asam folat—harus dipenuhi bahkan sebelum masa kehamilan dimulai. Tanpa persiapan gizi yang baik, risiko bayi mengalami cacat lahir, seperti gangguan tabung saraf, bisa meningkat drastis. Artikel ini membahas secara lengkap hubungan antara kekurangan asam folat sebelum hamil dan risiko cacat lahir pada bayi.

Pentingnya Nutrisi Sebelum Hamil

Kehamilan tentu menjadi hal yang sangat dinantikan oleh banyak pasangan. Namun, mempersiapkan kehamilan bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Salah satu aspek yang penting namun kerap diabaikan adalah pola asupan nutrisi sebelum hamil.

Penelitian menunjukkan bahwa kondisi kesehatan dan kecukupan nutrisi wanita sebelum hamil memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan janin, baik selama di dalam kandungan maupun setelah dilahirkan. Salah satu nutrisi yang paling krusial adalah asam folat.

Apa Itu Asam Folat dan Mengapa Penting?

Asam folat atau vitamin B9 adalah nutrisi penting yang membantu proses pembentukan DNA dan pertumbuhan sel, terutama selama kehamilan. Kekurangan asam folat sebelum dan selama awal kehamilan dapat menyebabkan bayi mengalami cacat tabung saraf.

Ada beberapa jenis cacat tabung saraf yang paling umum, seperti Spina bifida (kondisi saat tulang belakang dan sumsum tulang belakang tidak menutup secara sempurna), Anensefali (cacat lahir parah di mana bagian otak, kulit kepala, dan tengkorak tidak terbentuk dengan sempurna), dan Ensefalokel (ketika jaringan otak menonjol keluar melalui lubang di tengkorak).

Ketiga kondisi ini biasanya terjadi pada 28 hari pertama kehamilan, bahkan sebelum banyak wanita menyadari bahwa mereka sedang hamil.

Sumber Asam Folat Alami

Untuk mencegah risiko tersebut, wanita usia subur disarankan mengonsumsi makanan kaya folat, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, hati sapi atau ayam, dan suplemen asam folat (atas anjuran dokter).

Idealnya, konsumsi asam folat dimulai sebelum masa kehamilan—sejak merencanakan kehamilan atau bahkan lebih awal. Mengingat banyak kehamilan tidak direncanakan, semua wanita usia subur sebaiknya memastikan asupan asam folat yang cukup setiap hari untuk mengurangi risiko cacat lahir yang tidak diinginkan.