3 Alasan Mengapa Dunia Bisa Mati Pelan-pelan Tanpa Cinta

Cinta yang tulus menjaga dunia tetap hidup
Sumber :
  • https://www.pexels.com/id-id/foto/kota-wanita-perempuan-kaum-wanita-23585564/

Masih menurut Ahmad Inung, penderitaan hidup sering kali berasal dari keputusan yang tidak dilandasi cinta. Cinta berfungsi sebagai kompas moral, menuntun manusia agar tidak hanya berpikir logis, tetapi juga bertindak penuh empati.

Tanpa cinta, keputusan menjadi dingin dan relasi antarmanusia terasa hampa. Dunia membutuhkan lebih dari sekadar kecerdasan. ia membutuhkan hati yang peduli.

2. Agama Tanpa Cinta Itu Berbahaya

Masih mengacu pada pemikiran Ahmad Inung dalam artikel “Mengapa Kita Perlu Cinta”, agama sejatinya adalah jalan cinta. Ajaran agama tanpa cinta rentan disalahartikan, bahkan bisa menjadi sumber ketakutan atau alat penindasan. Cinta bukan sekadar pelengkap dalam agama, melainkan inti yang memberi ruh pada seluruh ajarannya.

3. Pendidikan Perlu Menghadirkan Kurikulum Cinta

Masih dari sumber yang sama, artikel berjudul “Mengapa Kita Perlu Cinta”, Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar mendukung hadirnya kurikulum berbasis cinta dalam pendidikan nasional. Cinta, dalam konteks ini, bukan sekadar romansa, melainkan sikap dasar untuk hidup damai, toleran, dan menghargai perbedaan. Tanpa cinta, pendidikan bisa melahirkan generasi yang cerdas secara akademis tetapi miskin kecerdasan emosional.

Jika dunia terasa penuh konflik, kebencian, dan perpecahan, mungkin karena kita mulai melupakan cinta, bukan yang manis di kata-kata, tapi yang nyata dalam tindakan. Maka, bila ingin menyelamatkan dunia, mulailah dengan memaknai cinta sejati, menjalankan peran cinta manusia, dan menghidupkan kembali cinta dalam agama serta pendidikan.