Fakta Unik di Balik Karakter Ikonik Studio Ghibli
- https://www.indiewire.com/gallery/the-20-most-iconic-characters-in-studio-ghibli-history/princess-kaguya-laughing/
Lifestyle, VIVA Bali – Studio Ghibli bukan hanya dikenal lewat animasi yang indah, tapi juga karakter-karakternya yang membekas di hati penonton lintas generasi. Mulai dari Totoro yang menggemaskan, hingga Haku si naga misterius, tiap karakter membawa makna mendalam yang sering kali luput dari perhatian. Berikut beberapa fakta menarik di balik tokoh-tokoh ikonik Studio Ghibli.
1. Totoro Terinspirasi dari Makhluk Dongeng Jepang
Totoro, karakter utama dalam My Neighbor Totoro (1988), bukan berasal dari mitologi tertentu, melainkan merupakan gabungan dari berbagai makhluk hutan dalam cerita rakyat Jepang. Nama "Totoro" sendiri muncul dari cara Mei, sang tokoh anak kecil, salah mengucapkan kata "troll". Tokoh ini akhirnya menjadi simbol resmi Studio Ghibli karena sosoknya yang ramah dan magis.
2. Haku Adalah Sungai yang Sudah Menghilang
Dalam Spirited Away (2001), Haku memperkenalkan dirinya sebagai "roh sungai Kohaku". Yang menarik, sungai tersebut benar-benar ada, atau lebih tepatnya, pernah ada. Hayao Miyazaki menyebut bahwa sungai Kohaku adalah sungai yang dulunya mengalir dekat rumah masa kecilnya, tapi kemudian ditimbun dan dijadikan lahan perumahan. Maka, hilangnya ingatan Haku juga mencerminkan bagaimana manusia melupakan alam yang dulu akrab dengan kehidupan mereka.
3. Kiki Didesain sebagai Simbol Kemandirian Remaja
Kiki dalam Kiki’s Delivery Service (1989) tidak sekadar penyihir muda yang lucu. Ia adalah representasi remaja yang berjuang menemukan jati diri di tengah dunia baru. Dalam film ini, kehilangan kemampuan terbang menggambarkan burnout atau kehilangan semangat kreatif yang banyak dialami anak muda. Kiki mengajarkan bahwa istirahat dan dukungan dari orang sekitar penting untuk menemukan kembali semangat diri.
4. San dari Princess Mononoke Tidak Sepenuhnya Anti-Manusia
San atau "Putri Mononoke" dikenal sebagai pejuang hutan yang membenci manusia. Namun, karakter ini dibuat tidak hitam-putih. Ia adalah manusia yang dibesarkan oleh serigala, dan hidup di antara dua dunia: alam dan peradaban. Kehadirannya menunjukkan konflik batin dan kompleksitas moral dalam isu lingkungan. Miyazaki tidak menawarkan solusi, tapi mengajak penonton untuk merenung.
5. No-Face Adalah Cerminan Emosi Penonton
Karakter No-Face dalam Spirited Away sering dianggap misterius dan menyeramkan. Namun sebenarnya, ia mencerminkan sifat dasar manusia yang mudah terpengaruh lingkungan. Saat ia berada di pemandian, ia menjadi konsumtif dan agresif. Tapi saat dibawa keluar oleh Chihiro, ia kembali tenang. Pesannya jelas: siapa kita sangat ditentukan oleh lingkungan tempat kita berada.
6. Karakter Ghibli Sering Tidak Punya Musuh yang Jelas
Salah satu keunikan karakter Ghibli adalah tidak adanya "penjahat sejati". Bahkan tokoh-tokoh yang tampak antagonis, seperti Yubaba di Spirited Away atau Lady Eboshi di Princess Mononoke, tetap digambarkan memiliki sisi manusiawi. Ini mencerminkan filosofi Miyazaki bahwa dunia tidak sesederhana hitam dan putih. Dalam hidup, semua orang punya alasan dan latar belakang yang membentuk mereka.
Karakter-karakter Studio Ghibli bukan sekadar tokoh animasi, mereka adalah refleksi dari dunia nyata, penuh nuansa dan makna. Dari Totoro hingga No-Face, tiap karakter mengajak kita untuk memahami dunia dari sudut pandang yang lebih dalam dan empatik.