Nutrisi Penting untuk Wanita yang Ingin Hamil di Usia 40 Tahun

Menjaga asupan jika hamil di atas usia 40 tahun
Sumber :
  • Sumber https://www.pexels.com/photo/a-pregnant-woman-preparing-food-on-the-kitchen-counter-7485098/

Kesehatan, VIVA BaliMemasuki usia 40-an bukan berarti kesempatan untuk hamil tertutup sepenuhnya. Meski secara biologis kehamilan di atas usia 35 dikategorikan sebagai advanced maternal age dan berisiko lebih tinggi, banyak wanita berhasil menjalani kehamilan yang sehat dengan perencanaan dan dukungan medis yang tepat.

 

Salah satu langkah penting dalam persiapan ini adalah mengatur pola makan dan memastikan tubuh menerima nutrisi esensial. Mari bahas berbagai asupan yang direkomendasikan untuk meningkatkan peluang kehamilan sehat di usia 40 tahun.

 

Sebelum merencanakan kehamilan, penting bagi wanita usia 40-an untuk mulai mengonsumsi suplemen prenatal yang mengandung folat, zat besi, kalsium, dan DHA. Disarankan untuk memulainya minimal tiga bulan sebelum konsepsi. Suplemen ini berperan penting dalam mendukung pembentukan tabung saraf janin dan kesehatan plasenta.

 

Menurut Mayo Clinic, wanita yang sedang merencanakan kehamilan harus mengonsumsi setidaknya 400 mikrogram asam folat setiap hari untuk membantu mencegah cacat tabung saraf seperti spina bifida (ACOG.org).

 

Selain itu, suplemen omega-3—terutama DHA—juga direkomendasikan karena mendukung perkembangan otak dan mata janin. Healthline mencatat bahwa omega-3 memiliki manfaat besar dalam mencegah kelahiran prematur dan meningkatkan berat badan lahir bayi (Healthline.com).

 

Lalu, zat besi sangat krusial dalam mencegah anemia selama kehamilan dan memastikan suplai oksigen ke janin tetap optimal. Alih-alih langsung mengandalkan suplemen zat besi, disarankan untuk mendapatkan asupan ini dari makanan utuh karena lebih mudah diserap dan minim efek samping seperti sembelit.

 

Asupan sehat jika ingin punya anak di usia 40 tahun

Photo :
  • Sumber https://nutritionsource.hsph.harvard.edu/iron/

Harvard T.H. Chan School of Public Health menyebutkan bahwa sumber zat besi heme—yang berasal dari daging merah, hati, dan unggas—diserap tubuh lebih efisien dibanding zat besi non-heme dari sumber nabati (hsph.harvard.edu). Meski hati kaya zat besi, konsumsinya perlu dibatasi saat hamil karena kandungan vitamin A yang tinggi berisiko menyebabkan cacat janin.

 

Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, kombinasikan dengan makanan tinggi vitamin C, seperti jeruk, stroberi, atau jus lemon. Sereal gandum utuh yang difortifikasi juga bisa jadi pilihan praktis sehari-hari.

 

Terakhir, blackstrap molasses adalah pemanis alami dari hasil penyulingan gula tebu yang kaya akan zat besi, kalsium, dan magnesium. Satu sendok makan blackstrap molasses mengandung sekitar 3–4 mg zat besi, menjadikannya cemilan bernutrisi bagi wanita yang sedang mempersiapkan kehamilan.

 

Menurut Medical News Today, blackstrap molasses bisa menjadi tambahan yang efektif untuk mengatasi anemia ringan dan memperkuat kebutuhan zat besi harian—terutama bila dikombinasikan dengan makanan kaya protein atau kacang-kacangan (medicalnewstoday.com).

 

Anda bisa menambahkan blackstrap molasses ke dalam oatmeal, smoothie, atau bahkan camilan seperti kacang panggang untuk hasil yang lebih nikmat dan bergizi.