Cara Ngobrol Sama Desainer atau Editor Biar Hasilnya Sesuai Ekspektasi
- https://www.pexels.com/photo/adult-frowned-male-writer-working-on-typewriter-at-home-3772623/
Lifestyle, VIVA Bali – Pernah ngalamin nggak sih? udah kasih brief panjang lebar ke desainer atau editor, tapi hasil akhirnya bikin ngelus dada? Entah font-nya terlalu ramai, tone warnanya beda dari brand, atau video yang diedit malah keluar dari konteks. Jangan buru-buru nyalahin mereka dulu. Bisa jadi masalahnya ada di caramu ngasih brief.
Bikin brief itu bukan sekadar “tolong bikinin desain ya,” lalu kasih contoh dari Pinterest. Harus ada komunikasi dua arah, penjelasan yang jelas, dan sedikit empati soal cara kerja mereka. Nah, biar gak terus-terusan salah paham, ini dia cara ngobrol sama desainer/editor yang anti gagal brief.
1. Jangan Lompat Langsung ke Visual, Mulai dari Tujuan
Desainer bukan cenayang. Sebelum masuk ke warna, bentuk, atau gaya, jelaskan dulu why dan what:
- Apa tujuan kontennya? (promosi produk, edukasi, awareness, dll.)
- Siapa target audiensnya? (remaja, profesional, emak-emak, dll.)
- Platform mana yang mau dipakai? (Instagram, TikTok, LinkedIn, dll.)