Suka Coba Tester Makeup di Toko? Waspadai 6 Penyakit Ini Bisa Mengintai!

Lifestyle, VIVA Bali – Tester makeup yang tersedia di gerai kosmetik memang memudahkan pelanggan untuk memilih produk yang sesuai. Namun, di balik kemudahannya, penggunaan tester secara sembarangan dapat membawa risiko kesehatan yang cukup serius.

Menurut laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), benda-benda yang digunakan bersama, terutama yang menyentuh kulit atau selaput lendir, berpotensi menjadi media penyebaran mikroorganisme penyebab penyakit. Tester makeup termasuk dalam kategori ini.

Berikut adalah beberapa penyakit yang bisa timbul akibat sembarangan menggunakan tester makeup:

1. Herpes Oral

Virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) bisa menyebar lewat lipstik atau lip gloss tester yang digunakan langsung ke bibir. Sekali tertular, virus ini menetap dalam tubuh dan bisa kambuh sewaktu-waktu.

2. Konjungtivitis (Mata Merah)

Tester maskara, eyeliner, atau eyeshadow bisa menjadi sumber infeksi mata apabila tidak dibersihkan. Gejala konjungtivitis meliputi mata merah, gatal, dan mengeluarkan cairan.

3. Impetigo

Dikutip dari WebMD, impetigo adalah infeksi kulit menular yang ditandai dengan luka kemerahan yang mengeluarkan cairan kuning. Bakteri penyebabnya bisa berpindah lewat tester produk berbentuk krim atau cushion.

4. Jerawat dan Folikulitis

Menggunakan tester yang tidak higienis bisa menyumbat pori-pori, memicu jerawat, bahkan infeksi pada folikel rambut (folikulitis), terutama jika kamu mencoba foundation atau bedak langsung ke wajah.

5. Dermatitis Alergi dan Iritasi

Mengutip dari American Academy of Dermatology (AAD), paparan zat kimia dari makeup yang sudah teroksidasi atau terkontaminasi dapat menyebabkan reaksi alergi seperti kemerahan, gatal, atau rasa terbakar.

6. Infeksi Jamur Kulit

Tester produk berbentuk cair seperti concealer, krim, atau lip balm bisa menyimpan jamur yang menimbulkan infeksi kulit, terutama bila digunakan di area wajah yang lembap.

Tips Aman Saat Mencoba Produk Makeup di Toko:

1. Gunakan aplikator sekali pakai, jangan menyentuh langsung ke wajah.

2. Minta bantuan beauty advisor untuk memastikan alat dan produk yang digunakan bersih.

3. Lakukan patch test di bagian kulit lengan bawah, bukan langsung di wajah.

4. Hindari mencoba produk saat kondisi kulit sedang iritasi atau luka terbuka.