Fakta Malas Pada Manusia, Mungkin Kelelahan Mental! Ini Kata Psikolog
- https://www.istockphoto.com/id/foto/wanita-muda-mengantuk-gm1143952151-307395928
Lifestyle, VIVA Bali – Malas menjadi salah satu kata seseorang kerap dinilai enggan untuk berusaha. Namun, nyatanya seseorang yang terbilang malas bukan berarti merujuk pada malas yang sesungguhnya. Ada beberapa kemungkinan lain yang dialami, seperti orang tersebut lelah, mengalami stres berat, atau merasa kewalahan.
Psikolog bernama Dr. Devon Price dikatakan dalam artikel di laman Everyday Health, hidup manusia kerap dikaitkan salah satunya dengan penilaian apabila orang yang sedang tidak mengerjakan sesuatu atau sedang sibuk, berarti malas. Tidaklah semua orang berada pada situasi dan energi yang sama saat itu.
Mengartikan malas di sisi psikologis bukan bagian dari penyakit atau semacam gangguan. Lebih dalam, beberapa kondisi yang memungkinkan seseorang belum bisa melakukan sesuatu tersebut bisa karena adanya masalah fokus atau kesehatan mental.
Tak sedikit sebagian psikolog yang mengungkap keadaan malas lebih mengarah kepada situasi untuk manusia melarikan sesuatu.
Di balik alasan terlihat malas:
1. Berusaha menghindari dari perasaan negatif seperti takut, cemas, lelah, yang mengakibatkan seseorang justru menunda menyelesaikan sesuatu.
2. Kondisi usia yang masih muda, otak masih memproses dan mempelajari cara mengatur waktu dan tanggung jawab.
3. Sudah menjadi kebiasaan tidak menyelesaikan sesuatu, hanya menunda-nunda.
4. Lingkungan yang mendorong menunda suatu pekerjaan.
5. Lelah fisik, mental, sulit untuk fokus.
6. Cenderung punya sifat perfeksionis, membuatnya sulit mengerjakan tugas.
7. Gangguan gawai dan aplikasi media sosial.
Mengira seseorang malas, Dr. Price menyatakan kemungkinan lain orang tersebut bisa saja sedang mengalami kelelahan dan kondisi sulit, salah satunya secara mental. Mereka membutuhkan istirahat dan pengertian lebih.
Mengurangi rasa malas bisa dilakukan dengan:
1. Tidak perlu terlalu banyak menuntut diri.
2. Usahakan untuk memfokuskan ke satu hal supaya mempermudah mengerjakan dan menyelesaikan sesuatu.
3. Tentukan waktu dan tempat yang pasti dan jelas untuk mengerjakannya. Semisal bukan “mungkin nanti aja”, tapi “di meja belajar jam 10 pagi aku ngerjainnya”
4. Kombinasikan dengan aktivitas yang menenangkan seperti bersih-bersih rumah atau olahraga sambil dengar lagu.
5. Matikan notifikasi yang mengganggu perhatian dan fokusmu, seperti dari media sosial selama beberapa menit saat mengerjakannya.