Peran Penting Ayah Dalam Keluarga, Mencegah Anak Merasa Fatherless

Tips cegah fatherless pada anak
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/full-shot-smiley-girl-father-indoors_26005877.htm

Lifestyle, VIVA Bali – Di tengah hiruk pikuk pekerjaan dan tuntutan hidup modern yang kian kompleks, peran seorang ayah kerap kali terpinggirkan. Banyak yang terjebak dalam pusaran aktivitas, fokus pada karier dan pemenuhan kebutuhan materi, hingga tak sadar bahwa ada kebutuhan fundamental lain yang terabaikan.

Kehadiran ayah yang utuh dalam pengasuhan. Fenomena "fatherless" bukanlah sekadar absennya sosok ayah secara fisik di rumah, melainkan lebih dalam lagi, yaitu hilangnya peran aktif, bimbingan, serta curahan kasih sayang yang seharusnya diberikan. Kondisi ini, jika dibiarkan, bisa berdampak sangat serius pada perkembangan emosi, mental, bahkan spiritual anak, menghambat mereka mencapai potensi terbaiknya dalam hidup. Kehadiran ayah punya andil besar dalam membentuk karakter dan kepribadian anak.

Sosok ayah adalah tiang penopang yang memberikan rasa aman dan dorongan untuk berani menjelajahi dunia. Ketika ayah hadir secara emosional dan terlibat dalam keseharian anak, ini akan menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian pada diri mereka. Membangun ikatan kuat antara ayah dan anak memerlukan komitmen dan kreativitas. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Prioritaskan Waktu Berkualitas (Quality Time) 

Ini bukan hanya tentang jumlah waktu, tapi kualitasnya. Luangkan waktu khusus untuk anak dengan aktivitas bermakna, seperti bermain, berdiskusi, atau melakukan hobi bersama. Biarkan aktivitas itu menjadi momen di mana ayah benar-benar fokus pada anak, tanpa gangguan lain.

2. Ciptakan Rutinitas Bersama 

Rutinitas sederhana bisa menjadi perekat. Misalnya, salat berjemaah di rumah, makan malam bersama tanpa gawai, atau sekadar membacakan cerita sebelum tidur. Konsistensi dalam rutinitas ini membangun kedekatan dan memori indah.

3. Jadilah Pendengar yang Baik

Ketika anak bercerita atau mengeluh, berikan perhatian penuh. Biarkan mereka merasa didengar dan dipahami. Hindari menghakimi atau memotong pembicaraan. Ini akan membuat anak merasa nyaman dan percaya untuk berbagi segala hal.

4. Libatkan Anak dalam Aktivitas Ayah

Ajak anak untuk ikut serta dalam aktivitas yang ayah lakukan, sesederhana mencuci mobil, berkebun, atau mengerjakan pekerjaan rumah. Ini tidak hanya mengajarkan keterampilan, tapi juga menciptakan pengalaman bersama yang tak terlupakan.

5. Jaga Komunikasi, Meskipun Berjauhan

Jika pekerjaan mengharuskan ayah sering bepergian, manfaatkan teknologi. Panggilan video, pesan singkat, atau sekadar telepon bisa menjaga kedekatan. Jangan biarkan jarak memutus komunikasi emosional.

6. Berikan Dukungan Emosional dan Spiritual

Ajak anak berdiskusi tentang nilai-nilai agama, kehidupan, dan etika. Berikan nasihat dan motivasi. Penting juga untuk sering memeluk dan menunjukkan kasih sayang. Ingatlah hadis Nabi Muhammad SAW: "Barang siapa tidak menyayangi, maka ia tidak akan disayangi."

7. Senantiasa Mendoakan Anak

Doa adalah kekuatan terbesar. Selalu selipkan nama anak dalam setiap doa. Ini adalah bentuk kasih sayang tertinggi yang bisa ayah berikan, memohon kebaikan dan perlindungan dari Tuhan untuk mereka.

Kehadiran ayah yang aktif dan terlibat adalah investasi tak ternilai untuk masa depan anak. Dengan menerapkan kiat-kiat di atas, kita bisa mencegah fenomena "fatherless" dan membentuk generasi yang tumbuh dengan penuh kasih sayang, percaya diri, dan berkarakter mulia. Ayah, mari jadikan setiap momen bersama anak sebagai kesempatan untuk membangun kenangan indah dan pondasi kuat bagi hidup anak.