Teror Lintas Batas, Mengintip Film Horor dari Berbagai Penjuru Dunia
- https://electricliterature.com/dinner-on-monster-island-tania-de-rozario-movie-the-ring-sadako-yamamura/
Horor dari Amerika Latin seringkali berakar pada cerita rakyat yang kaya, mitos pra-Columbus, serta sejarah politik dan sosial yang bergejolak. Film-film ini dapat mencakup horor supernatural dengan makhluk-makhluk folklorik, atau horor yang lebih realistis yang mengeksplorasi trauma, kekerasan, dan ketidakadilan sosial.
Film Meksiko seperti La Llorona (2019) mengambil inspirasi dari legenda La Llorona yang terkenal, hantu wanita yang menangisi anak-anaknya yang hilang. Film ini tidak hanya menakutkan tetapi juga menyisipkan komentar tentang genosida di Guatemala. Dari Argentina, Terrified (2017) adalah contoh horor urban yang intens dan brutal, berpusat pada penampakan supernatural di sebuah lingkungan. Film ini mendapatkan pujian karena pendekatannya yang tanpa ampun terhadap teror.
Eropa: Horor Gotik, Folk Horor, dan Horor Eksplisit
Eropa adalah rumah bagi beragam subgenre horor. Horor Gotik, dengan istana berhantu, rahasia keluarga, dan kutukan yang turun-temurun, memiliki akar kuat di sastra dan film Eropa, terutama Inggris dan Italia. Di sisi lain, folk horror telah mendapatkan popularitas kembali, mengeksplorasi teror yang berakar pada ritual pagan, kepercayaan pedesaan, dan isolasi komunitas.
Dari Inggris, film-film seperti The Wicker Man (1973) adalah contoh klasik folk horror, di mana seorang detektif yang religius terperangkap di sebuah pulau terpencil dengan komunitas pagan. Horor Italia memiliki reputasi untuk genre giallo, yang merupakan perpaduan antara horor, thriller, dan misteri dengan gaya visual yang khas dan seringkali adegan kekerasan yang stilistik, dipelopori oleh sutradara seperti Dario Argento. Sementara itu, film-film Prancis seperti Martyrs (2008) dikenal karena horor yang sangat ekstrem dan filosofis, seringkali sangat grafis dan menantang.