6 Kesalahan saat Berjerawat dan Cara Tepat Mengatasinya
- pexels/Polina Tankilevitch
Lifestyle, VIVA Bali – Jerawat sering kali datang tanpa permisi, muncul di pagi hari saat kamu hendak beraktivitas, atau tiba-tiba memerah menjelang acara penting. Tak heran, banyak orang yang langsung panik dan bereaksi secara impulsif. Mulai dari memencet jerawat, mencuci muka berulang kali, hingga mencoba berbagai produk secara bersamaan demi hasil instan. Namun sayangnya, kebiasaan ini justru bisa memperburuk kondisi kulit.
Menurut para ahli dermatologi, penanganan jerawat harus dilakukan dengan cara yang lembut dan terencana. Sebab, jerawat bukan sekadar masalah kebersihan atau kesalahan perawatan, melainkan kondisi yang melibatkan berbagai faktor, mulai dari hormon, genetik, hingga stres. Untuk itu, penting mengetahui kesalahan umum yang sering dilakukan saat berjerawat dan bagaimana cara mengatasinya dengan benar.
Berikut enam kesalahan yang paling sering terjadi beserta solusinya menurut para ahli:
1. Memencet Jerawat
Refleks pertama banyak orang saat melihat jerawat muncul adalah memencetnya. Padahal, kebiasaan ini dapat memperparah peradangan, menyebarkan bakteri, dan meningkatkan risiko bekas luka.
Dr. Cybele Fishman, seorang dokter kulit bersertifikat, menjelaskan bahwa memencet jerawat justru memasukkan lebih banyak bakteri ke dalam kulit. Hal ini menyebabkan infeksi, peradangan parah, dan bahkan hiperpigmentasi yang sulit hilang.
Solusi yang tepat adalah dengan menggunakan plester hidrokoloid di atas jerawat. Selain mencegah jari menyentuh wajah, plester ini juga membantu menyerap nanah dan meredakan pembengkakan secara aman.
2. Eksfoliasi Berlebihan
Banyak yang berpikir bahwa semakin sering mengeksfoliasi kulit, maka jerawat akan cepat hilang. Sayangnya, ini justru bisa membuat kulit iritasi dan semakin meradang.
Menurut Kate Deery, RN dan ahli estetika, eksfoliasi berlebihan menghilangkan minyak alami kulit, menyebabkan kekeringan, dan bisa memicu jerawat baru akibat peradangan.
Solusinya lakukan eksfoliasi maksimal 2–3 kali seminggu. Gunakan produk dengan kandungan lembut seperti asam salisilat atau AHA/BHA, dan hindari menggosok wajah terlalu keras. Oleskan hanya di area yang membutuhkan, bukan seluruh wajah.
3. Mencuci Wajah Terlalu Sering
Sering mencuci wajah dianggap cara cepat menghilangkan minyak dan jerawat. Namun, mencuci wajah terlalu sering justru membuat kulit kehilangan kelembapan alaminya.
Padahal kulit yang kehilangan minyak alami akan memproduksi minyak berlebih sebagai respons, yang pada akhirnya memperparah jerawat.
Solusinya cuci wajah maksimal dua kali sehari pada pagi dan malam atau setelah berkeringat. Gunakan pembersih wajah yang lembut dan bebas alkohol, lalu keringkan dengan cara ditepuk-tepuk, bukan digosok.
4. Melewatkan Penggunaan Pelembap
Banyak yang menghindari pelembap karena mengira kulit berminyak tidak membutuhkannya. Padahal, kulit tanpa hidrasi yang cukup akan semakin berminyak dan memperparah jerawat.
Tanpa pelembap, kulit akan memproduksi minyak lebih banyak untuk mengimbanginya. Akibatnya, wajah menjadi lebih berminyak, pori-pori tersumbat, dan jerawat pun bertambah parah.
Gunakan pelembap berbahan dasar air yang ringan dan bebas minyak (oil-free). Pilih yang mengandung bahan menenangkan seperti aloe vera, centella asiatica (cica), atau ekstrak mentimun. Gunakan setelah mencuci muka untuk menjaga kelembapan kulit.
5. Menggunakan Eksfoliator Topikal pada Jerawat Batu
Jerawat batu atau jerawat kistik adalah jenis jerawat yang besar, dalam, dan menyakitkan. Mengoleskan eksfoliator seperti asam salisilat atau benzoil peroksida di atasnya tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan bisa memperburuk kondisi.
Dr. Fishman menjelaskan bahwa bahan pengelupas hanya bekerja di permukaan kulit, sementara jerawat batu berada di lapisan kulit yang lebih dalam. Akibatnya, kulit sekitar justru menjadi iritasi dan mengelupas tanpa mengurangi jerawat.
Konsultasikan langsung dengan dokter kulit. Untuk jerawat batu, perawatan seperti suntikan kortison bisa meredakan peradangan dengan cepat. Jika jerawat kistik sering muncul, dokter mungkin akan meresepkan pengobatan khusus untuk menanganinya secara menyeluruh.
6. Merasa Rendah Diri karena Jerawat
Jerawat sering kali memengaruhi kepercayaan diri. Tak sedikit yang menyalahkan diri sendiri atau merasa malu karena kulitnya tidak mulus. Padahal jerawat adalah kondisi multifaktorial yang dipengaruhi oleh hormon, genetika, gaya hidup, hingga polusi lingkungan. Artinya, banyak faktor di luar kendali kita yang bisa menyebabkan jerawat.
Berhentilah menyalahkan diri sendiri. Fokus pada hal-hal yang bisa kamu kontrol, seperti tidur cukup, pola makan anti-inflamasi, menjaga kebersihan sprei dan sarung bantal, serta mengelola stres. Jika perlu, temui dokter kulit yang berpengalaman dan penuh empati terhadap masalah jerawat.
Dengan menghindari enam kesalahan di atas dan menerapkan solusi dari para ahli, kulitmu bisa pulih dengan lebih cepat dan sehat. Ingat, kamu tidak sendiri, jerawat adalah hal yang wajar dan bisa ditangani dengan pendekatan yang cermat dan sabar.