Jangan Sampai Salah! Ketahui Cara Membedakan Pinjol Legal dan Ilegal

Tips Membedakan Pinjol Ilegal dan Legal
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/wire-transfer-young-man-using-his-smartphone-laptop-banking-transaction-some-payments_27999422.htm

Lifestyle, VIVA Bali – Kemudahan akses digital membuat pinjaman online atau pinjol semakin diminati masyarakat. Namun, di balik kemudahan tersebut, banyak oknum tak bertanggung jawab yang menawarkan pinjaman ilegal dengan iming-iming proses cepat dan tanpa syarat rumit. Sayangnya, tidak sedikit orang yang terjebak dalam praktik pinjol ilegal dan akhirnya terjerat bunga tinggi serta teror penagihan yang tak manusiawi.

Agar tidak terjebak, penting untuk memahami ciri pinjol ilegal, cara mengecek legalitasnya, hingga daftar pinjol yang sudah terdaftar di OJK. Dengan begitu, Anda bisa tetap aman secara finansial dan terhindar dari praktik yang merugikan. Artikel ini akan membantu Anda mengenali perbedaan antara pinjol legal dan ilegal secara lebih jelas.

1. Tidak Terdaftar di OJK

Ciri paling jelas dari pinjol ilegal adalah tidak terdaftar atau tidak memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pinjol ilegal sering kali tidak masuk dalam daftar pinjol terdaftar OJK yang bisa dicek secara langsung di situs www.ojk.go.id. Jika Anda tidak menemukan nama platform pinjaman online di daftar resmi OJK, bisa dipastikan layanan tersebut tidak legal dan berpotensi merugikan.

Sebaliknya, pinjol legal akan mencantumkan informasi izin, nomor registrasi, serta nama perusahaan fintech yang menaunginya. Legalitas ini menjadi jaminan bahwa semua aktivitas mereka diawasi dan tunduk pada aturan yang berlaku.

2. Tidak Transparan soal Bunga dan Biaya

Salah satu ciri pinjol ilegal yang sering diabaikan adalah ketidakterbukaan soal rincian bunga, biaya administrasi, dan denda keterlambatan. Biasanya, informasi ini hanya disampaikan secara samar atau bahkan tidak ditampilkan sama sekali sebelum proses pencairan.

Akibatnya, banyak pengguna yang baru menyadari jumlah utang melonjak setelah pinjaman cair. Pinjol ilegal juga kerap menerapkan bunga harian yang tidak wajar dan denda keterlambatan yang terus menumpuk setiap hari tanpa kejelasan batas maksimal.

3. Meminta Akses Berlebihan ke Kontak dan Data Pribadi

Pinjol ilegal umumnya akan langsung meminta izin akses ke seluruh kontak, galeri foto, hingga data pribadi lainnya di ponsel saat Anda mengunduh aplikasinya. Tujuannya bukan untuk verifikasi, melainkan untuk ancaman di kemudian hari jika Anda menunggak.

Ini sangat berbeda dengan pinjol legal, yang hanya mengakses data yang memang relevan dan sesuai persetujuan pengguna. Jika sebuah aplikasi meminta akses ke data sensitif sejak awal tanpa alasan yang jelas, sebaiknya segera dihindari.

4. Tidak Memiliki Layanan Pelanggan Resmi

Pinjol ilegal biasanya tidak menyediakan pusat layanan pelanggan yang jelas. Mereka tidak memiliki nomor kontak tetap, alamat kantor resmi, atau bahkan email aktif yang bisa dihubungi jika terjadi masalah.

Jika Anda menemukan pinjol yang hanya bisa dihubungi melalui pesan instan seperti WhatsApp tanpa identitas perusahaan yang sah, itu sudah menjadi tanda pinjol ilegal. Berbeda dengan pinjol legal yang selalu mencantumkan identitas usaha dan saluran komunikasi resmi.

5. Menggunakan Teror Saat Menagih Utang

Inilah bahaya pinjol ilegal yang paling sering memicu keresahan. Penagihan tidak dilakukan secara sopan atau profesional, melainkan menggunakan ancaman, teror psikologis, bahkan menyebarkan data pribadi ke kontak lain seperti keluarga atau rekan kerja. Praktik ini tidak hanya menyalahi etika, tapi juga melanggar hukum perlindungan data pribadi.

6. Menawarkan Lewat SMS dan Media Sosial Secara Masif

Jika Anda pernah menerima SMS atau pesan di media sosial yang menawarkan pinjaman tanpa syarat, tanpa BI checking, dan bisa cair dalam hitungan menit, besar kemungkinan itu datang dari pinjol ilegal. Cara promosi seperti ini sering kali tidak melalui jalur resmi dan menggunakan narasi yang terlalu menjanjikan.

Pinjol legal cenderung melakukan promosi melalui kanal resmi dan terverifikasi, seperti website perusahaan atau aplikasi di Google Play dan App Store, bukan sekadar tautan yang dikirimkan sembarangan.

Di tengah menjamurnya platform pinjaman online, kemampuan membedakan mana yang legal dan ilegal menjadi sangat penting. Jangan sampai hanya karena tergiur pencairan cepat, Anda terjebak dalam jeratan pinjol ilegal yang merugikan secara finansial dan mental.