Temuan Hebat! Methotrexate Aktifkan Imun Lawan Tumor

Ilustrasi obat-obatan herbal.
Sumber :
  • https://www.pexels.com/photo/spice-bottles-on-shelf-531446/

Kesehatan, VIVA Bali – Dunia medis kembali dikejutkan oleh penemuan terbaru dari tim peneliti asal China. Obat lawas yang selama ini dikenal sebagai imunosupresif klasik, methotrexate, ternyata memiliki fungsi baru yang belum pernah terungkap sebelumnya, yaitu mengaktifkan sistem imun untuk melawan kanker.

Temuan revolusioner ini dipublikasikan di jurnal ilmiah bergengsi Science Translational Medicine, dan diprediksi akan menjadi tonggak penting dalam pengembangan terapi kanker di masa depan.

Selama bertahun-tahun, methotrexate digunakan sebagai obat untuk penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis, psoriasis, serta beberapa jenis kanker. Obat ini dikenal berfungsi menekan sistem imun. Namun, siapa sangka, penelitian terbaru membuktikan bahwa methotrexate ternyata memiliki kemampuan yang berlawanan, yaitu mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel-sel kanker.

“Fungsi aktivasi imun dari methotrexate ini adalah temuan yang sama sekali baru. Ini bisa menjadi dasar ilmiah kuat untuk menggabungkan methotrexate dengan imunoterapi atau radioterapi dalam pengobatan kanker,” jelas Zheng Mingyue, penulis utama penelitian dan peneliti di Hangzhou Institute for Advanced Study, Universitas Akademi Ilmu Pengetahuan China.

Dalam studi tersebut, tim peneliti mengembangkan algoritma prediktif baru yang mampu mengungkap bahwa methotrexate memberikan efek imun antitumor dengan cara menghambat kerja enzim bernama ENPP1.

ENPP1 adalah enzim yang banyak ditemukan di berbagai jaringan tubuh dan berperan penting dalam menciptakan lingkungan mikro yang mendukung pertumbuhan tumor. Ketika enzim ini dihambat, sistem kekebalan tubuh menjadi lebih aktif dan efektif dalam menyerang sel-sel kanker.

Penelitian ini tidak hanya berhenti pada teori. Uji laboratorium pada model tikus menunjukkan bahwa pemberian methotrexate dosis rendah mampu:

Meningkatkan efektivitas imunoterapi dan radioterapi secara signifikan.

Mengatasi resistansi obat, yaitu kondisi di mana kanker tidak lagi merespon pengobatan imunoterapi yang ada.

Temuan ini kemudian dikonfirmasi pada uji klinis tahap awal pada manusia, yang menunjukkan efek sinergis serupa dengan hasil uji pada hewan.

“Methotrexate membantu meningkatkan efektivitas radioterapi dan membantu mengatasi resistansi tumor terhadap terapi imun. Ini membuka jalan untuk strategi pengobatan kanker yang lebih efektif,” terang Zheng.

Temuan ini membuktikan bahwa obat-obatan yang sudah lama digunakan masih menyimpan potensi yang luar biasa jika diteliti dengan pendekatan dan teknologi terbaru. Fungsi baru methotrexate sebagai penguat imunitas melawan kanker membuka peluang besar untuk:

Menggabungkan methotrexate dengan radioterapi atau imunoterapi, sehingga meningkatkan keberhasilan pengobatan.

Mengembangkan strategi baru dalam pengobatan kanker, khususnya untuk mengatasi tantangan resistansi obat.

Temuan ini menjadi harapan baru bagi jutaan pasien kanker di seluruh dunia. Methotrexate, yang selama ini dikenal sebagai penekan sistem imun, kini menjadi pahlawan baru dalam dunia terapi kanker.

“Temuan ini memiliki nilai translasi klinis yang sangat tinggi dan bisa langsung diterapkan dalam praktik pengobatan di rumah sakit,” pungkas Zheng.

Penelitian ini juga menjadi pengingat bahwa inovasi dalam dunia kesehatan tidak selalu harus datang dari obat baru. Kadang, dengan memahami lebih dalam fungsi dari obat lama, kita bisa menemukan senjata baru untuk melawan penyakit mematikan seperti kanker.